kievskiy.org

PAN Soal Koalisi Besar: Membangun Visi dan Misi yang Sama Menuju Indonesia Maju 2045

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memberi keterangan kepada wartawan di Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Sabtu, 8 April 2023.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memberi keterangan kepada wartawan di Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Sabtu, 8 April 2023. /Antara/Putu Indah Savitri

PIKIRAN RAKYAT – Koalisi besar menjadi topik politik yang disorot belakangan ini. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, pertemuan antara pimpinan partai politik (politik) yang ditujukan membentuk koalisi besar merupakan awal mula untuk menuju Indonesia maju 2045.

Koalisi besar merupakan wacana bergabungnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). KIB beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan  Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara, KKIR terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Dari awal juga saya sampaikan bahwa tujuan kami adalah membangun sebuah konsensus kebangsaan, sebuah koalisi kebangsaan yang tujuannya adalah untuk membangun sebuah visi dan misi yang sama untuk menghadapi tantangan besar, menghadapi Indonesia maju 2045," kata Eddy, dikutip pada Jumat, 14 April 2023.

PAN optimis bahwa komitmen yang ingin dibangun bersama mempunyai tujuan besar untuk masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Eddy menilai jika terjadi pertemuan antara ketua umum parpol, maka menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar sebagai langkah lanjutan dari pertemuan sebelumnya.

Baca Juga: Teddy Minahasa Merasa Jadi Target Internal dan Eksternal Polri saat Bacakan Pleidoi Sidang Jual Beli Narkoba

"Tapi memang dari awal intensinya adalah untuk ikut mengundang beliau-beliau untuk silaturahmi," ujarnya.

Koalisi Besar

Wacana koalisi besar ini mulanya berawal dari acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN pada Minggu, 2 April 2023. Acara tersebut pun dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah pimpinan partai politik.

Pada saat itu, Jokowi mengatakan jika para pimpinan parpol cocok untuk berkoalisi. Namun, orang nomor satu di Indonesia itu menepis bahwa dirinya mengorkestrasi pembentukan koalisi besar tersebut. 

Baca Juga: Zulkifli Hasan dan Yusril Ihza Mahendra Bertemu, Bahas Soal Pelaksanaan Pemilu 2024

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat