PIKIRAN RAKYAT – Konferensi Asia-Afrika (KAA) menjadi momen bersejarah bagi Indonesia. Konferensi yang diadakan pertama kali pada 18-25 April 1955 itu digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.
Konferensi Asia-Afrika merupakan konferensi perdamaian dunia yang diketuai oleh P.M. Ali Sastroamijoyo dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, yakni Soekarno.
Dalam konferensi tersebut sebanyak 30 negara yang masuk ke dalam wilayah Asia dan Afrika pun diundang. Namun, hanya 29 negara saja yang hadir. Diketahui, Afrika Tengah pada saat itu berhalangan hadir lantaran kondisi negaranya belum stabil.
Sebagai informasi, adanya Konferensi Asia-Afrika ini tak lepas dari Konferensi Colombo. Pasalnya, saat di Konferensi Colombo yang digelar pada 28 April 1954 itu, Indonesia pun menyampaikan gagasannya soal pertemuan negara-negara dari Asia dan Afrika.
Latar belakang KAA
Konferensi Asia-Afrika juga tak bisa dilepaskan dari kondisi dunia setelah Perang Dunia II berakhir. Pada saat itu, dunia mengalami ketegangan, baik secara emosional, dan psikologis.
Perang yang telah berakhir ternyata tak membuat permasalahan juga ikut berakhir. Diketahui, dunia ikut terpecah menjadi dua bagian setelah Perang Dunia II, yakni Blok Barat dan Blok Timur.
Sebagai informasi, Blok Barat terdiri dari negara-negara yang menganut paham liberalis. Sementara, Blok Timur terdiri dari negara-negara penganut komunis. Kedua blok itu pun saling beradu untuk dapat mempengaruhi negara-negara yang lain.
Baca Juga: Komisi II DPR Protes Aturan Caleg Wajib Punya Surat Keterangan Pengadilan