PIKIRAN RAKYAT - Kritikan Bima Yudho Saputro alias Awbimax terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berbuntut panjang. Tidak hanya dilaporkan ke Polisi, keluarganya juga disebut menerima intimidasi hingga dihubungi langsung oleh Gubernur Lampung.
Bima yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan di Australia, mengunggah sebuah video berisi 'Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju'. Pemikiran itu dia kemas dalam bentuk presentasi singkat di akun TikTok pribadi yang telah memiliki 293.000 lebih followers.
Dalam pernyataannya, Bima menyoroti permasalahan infrastruktur Lampung yang terbatas dan dinilai tidak layak guna, apalagi menjadi penunjang roda ekonomi. Kemudian, sistem pendidikan yang lemah karena diduga tercemar iklim nepotisme serta dorongan orang berkepentingan.
Bima juga menyoroti proses interaksi melalui hukum, norma, dan kekuasaan yang berjalan di Lampung, yang dinilai kurang sehat. Bahkan, menurutnya, tindak dugaan suap sudah tidak asing lagi seperti makanan sehari-hari.
Terakhir, dia menyoroti ketergantungan Lampung pada sektor pertanian. Berdasarkan data TPT dan PDRB Provinsi Lampung didominasi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan atau sektor usaha esensial. Namun, Bima menuturkan bahwa hal itu tidak dapat menjanjikan ekonomi di Lampung terus tumbuh positif lantaran sektor pertanian rentan goyah.
Akibat pernyataannya itu, Bima Yudho Saputro pun dilaporkan ke polisi oleh advokat bernama Ghinda Ansori Wayka. Pelapor menganggap, Awbimax melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik alias UU ITE.
Tidak hanya itu, keluarganya yang saat ini berada di Lampung juga dilaporkan menerima intimidasi dari sejumlah pihak. Mereka bahkan dihubungi langsung oleh Gubernur Lampung, dan menerima berbagai ucapan yang tak mengenakan.
Lalu, apa saja pernyataan Gubernur Lampung terkait persoalan Bima Awbimax tersebut? Berikut, Pikiran-Rakyat.com rangkum kronologi pernyataan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.