kievskiy.org

Heboh Sekte Sesat di Kenya, 21 Jasad Korban Ditemukan di Hutan: Dibuat Kelaparan Demi Bertemu Yesus

Ilustrasi aliran sesat.
Ilustrasi aliran sesat. /Pixabay/Matryx

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan mayat digali di hutan yang terletak di Kenya Timur, terkait penyelidikan terhadap sebuah sekte sesat di Kenya. Sumber di kepolisian menuturkan, para pengikut sekte sesat itu diyakini telah membuat diri mereka kelaparan sampai mati.

Polisi menggerebek hutan, setelah menerima informasi tentang kematian orang-orang "mati kelaparan dengan dalih bertemu Yesus setelah dicuci otak oleh Paul Mackenzie Nthenge.

Para pejabat melaporkan 7 kematian sehubungan dengan penyelidikan pada Sabtu, 22 April 2023. Laporan itu muncul setelah penangkapan Paul Mackenzie Nthenge, yang dilaporkan mengatakan kepada para pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan demi "bertemu Yesus".

"Total sejak kemarin, kami memiliki 21 mayat," kata seorang sumber polisi dengan syarat anonim, setelah penggalian di hutan Shakahola di luar kota pesisir Malindi.

Baca Juga: Wakil PM Inggris Dominic Rabb Mengundurkan Diri usai Dituduh Lakukan Bullying

"Kami bahkan belum menggali permukaan yang memberikan indikasi jelas bahwa kami kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak mayat pada akhir proses ini," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Minggu, 23 April 2023.

Sumber polisi lain mengkonfirmasi jumlah korban yang sama, juga dengan syarat anonimitas. Sedangkan satu sumber Polisi mengatakan bahwa setidaknya, tiga anak termasuk di antara para korban.

Paul Mackenzie Nthenge merupakan pemimpin Gereja Good News International. Dia menyerahkan diri ke polisi dan didakwa bulan lalu, setelah dua anak mati kelaparan dalam tahanan orangtua mereka.

Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan 100.000 shilling Kenya (Rp11 juta). Polisi melaporkan penangkapannya pada 15 April 2023, setelah menemukan mayat 4 pengikutnya yang dilaporkan disuruh kelaparan untuk "bertemu Yesus".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat