PIKIRAN RAKYAT – Kasus penganiayaan yang dilakukan anak perwira Polri AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral kini jadi perhatian banyak pihak. Bahkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah mulai berkomentar.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menginstruksikan pada Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) untuk mengusut kasus AKBP Achiruddin Hasibuan. Utamanya soal dugaan kepemilikan senjata api laras panjang yang ditodongkan kepada Ken Admiral saat dianiaya Aditya Hasibuan.
Poengky Indarti mendesak Polda Sumut turut memeriksa orang-orang yang membiarkan aksi penganiayaan antara Aditya Hasibuan dan Ken Admiral terjadi. Komisioner Kompolnas tersebut juga mendesak pengusutan secara tuntas.
“Mengembangkan perkara ini tidak hanya dugaan kejahatan tersangka, tetapi juga orang-orang yang membiarkan terjadinya penganiayaan tersebut, serta dugaan ayah tersangka menodongkan senjata api kepada korban,” ucap Poengky.
Komisioner Kompolnas meminta Polda Sumut melakukan penyidikan dengan didukung investigasi yang memadai. Apabila AKBP terbukti bersalah maka bisa diproses secara hukum.
“Jika benar demikian (punya senjata laras panjang, red), maka ayah tersangka yang merupakan anggota Polri perlu diproses pidana dan diperiksa terkait dugaan pelanggaran kode etik,” ucap Poengky.
“Kami berharap proses penyidikan dilakukan secara professional dengan dukungan scientific crime investigation dan disampaikan secara transparan kepada public,” katanya menambahkan.
Saat ini Achiruddin dan Aditya Hasibuan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan tersebut. Bahkan Achiruddin telah dicopot dari jabatannya di kepolisian sebagai Kepala Bagian Binops pada Direktorat Narkoba Polda Sumut.