kievskiy.org

Istana Presiden Diduga Jadi Markas Tim Sukses, Jokowi Disebut Mengumandangkan Perang

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Sigid Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut mengumandangkan perang oleh pengamat politik, Benny K. Harman. Ia beropini demikian dengan aktivitas yang terjadi di Istana Negara pada beberapa waktu yang lalu.

Pada beberapa waktu yang lalu, Jokowi mengundang sejumlah partai yang berkoalisi dengan pemerintah di Istana Negara. Namun, partai NasDem tidak mendapatkan undangan tersebut.

Pertemuan antara Jokowi dengan partai koalisinya dilakukan pada Selasa, 2 Mei 2023. Dalam perjumpaan tersebut, ada enam pimpinan partai politik koalisi pemerintah yang ditemui dengan membahas sejumlah strategi politik menuju 2024.

Jokowi mengungkapkan alasan tidak mengundang partai NasDem ke Istana Negara. Disebutkan oleh pria asal Solo itu, partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut telah memiliki koalisi yang berbeda.

Baca Juga: Saleh Daulay Pastikan Deklarasi Relawan Amanat Indonesia Tak Diketahui DPP PAN

Sontak aktivitas tersebut menuai reaksi dari banyak mata. Apalagi, Istana Negara yang seharusnya melayani kepentingan publik digunakan sebagai tempat pertemuan partai politik.

Reaksi mengenai aktivitas tersebut juga ditunjukkan oleh Benny K. Harman. Ia berujar kegiatan yang dilakukan Jokowi tersebut sebagai tindakan mengumandangkan perang.

Baca Juga: Jokowi Bakal Bahas Kasus Myanmar di KTT ke-42 ASEAN Labuan Bajo, Singgung soal Sanksi dan Solusi

"Jika benar Presiden tidak netral dlm Pilpres dn Pileg apalagi menjadikan istana presiden markas tim sukses Capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," kata Benny K. Harman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat