kievskiy.org

Dokter Sulianti Saroso Jadi Google Doodle 10 Mei 2023, Putrinya: Ibu Hampir Tak Pernah Suntik Orang

Prof. Dr. Sulianti Saroso yang muncul di Google Doodle Hari Ini.
Prof. Dr. Sulianti Saroso yang muncul di Google Doodle Hari Ini. /Google

PIKIRAN RAKYAT – Google Doodle hari ini, 10 Mei 2023 dihiasi salah seorang tokoh kesehatan Indonesia, Profesor Dokter Sulianti Saraso. Kendati berjasa banyak, Sulianti memiliki kisah unik, yaitu hampir-hampir tak pernah menyuntik orang atau menuliskan resep sebagaimana dokter pada umumnya.

Siapa sangka, pahlawan pembebas Indonesia dari wabah cacar itu nyatanya tidak terlalu tertarik untuk praktik sebagai dokter. Meski, pada era pendudukan Jepang di Tanah Air, Sulianti sempat bekerja sebagai dokter di RS Umum Pusat di Jakarta, yang kini dikenal sebagai RS Cipto Mangunkusumo.

Dilansir dari Indonesia.go.id, perempuan yang namanya abadi sebagai nama Rumah Sakit Pusat Infeksi RI itu dikenal lebih menyukai dunia penelitian dan kebijakan kesehatan. Hal itu disampaikan putri Sulianti, Dita Saroso.

''Ibu itu hampir-hampir tak pernah menyuntik orang atau menulis resep,'' ucapnya mengenang sang ibu, seperti dikutip dari Indonesia.go.id, Rabu, 10 Mei 2023.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Pasang Badan Bela Guru ASN di Pangandaran yang Dapat Ancaman: Heran

Perkara praktik tidak menafikan jasa Sulianti bagi kesehatan masyarakat di zamannya. Selain menjadi dokter wanita di tengah dominasi laki-laki pada tahun-tahun tersebut, Sulianti Saroso juga mengukir namanya dalam batu sejarah sebagai pakar kesehatan paling signifikan pada masanya.

Di antara jasa-jasa Sulianti Saroso ialah perjuangan mempromosikan kesehatan ibu hamil dan keluarga, hingga menjadi pelopor untuk menggalakkan Indonesia bebas dari cacar.

Sebelum Indonesia merdeka, perempuan yang kerap disapa Julie itu terjun sebagai dokter perjuangan. Mengirim obat-obatan ke kantung-kantung gerilyawan republik di medan pertempuran. Perannya juga aktif sebagai salah satu delegasi Konferensi Perempuan se-Asia, menuntut pengakuan global atas kemerdekaan Indonesia.

Terkait kesehatan keluarga, meski kini dikenang sebagai pejuang, penggalangan dukungan publik untuk program kesehatan ibu dan anak, yang kemudian dikenal sebagai gerakan keluarga berencana (KB) yang Sulianti pimpin sempat ditentang. Bantahan datang dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Yogyakarta yang melibatkan para dokter serta pimpinan organisasi keagamaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat