PIKIRAN RAKYAT - Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam masalah yang cukup besar pada Mei 2023. Pasalnya, keamanan bank ini terancam oleh adanya serangan siber yang dilakukan oleh sosok hacker kelas dunia.
Pihak yang bertanggung jawab atas serangan ke BSI ini adalah kelompok hacker bernama LockBit Ransomware Gang. Mereka disebut menjual data internal dari pegawai BSI dan para nasabah sebesar 1,5 terabyte (TB) untuk uang tebusan sebesar 20 juta USD (setara dengan Rp295 miliar).
Terkait ancaman ini, BSI bisa dibilang dalam masalah besar. Pasalnya, LockBit Ransomware Gang yang menyerang mereka bukan pihak main-main.
Kelompok ini bertanggung jawab atas sejumlah serangan siber yang terjadi dalam skala besar beberapa waktu terakhir ini. Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca Juga: Kelompok Simpatisan Jokowi Dukung Sandiaga Uno Jadi Capres karena Digemari Ibu-ibu
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Wired pada Rabu, 17 Mei 2023, LockBit Ransomware Gang bukanlah grup kejahatan siber paling terkenal di dunia. Namun mereka yang dikenal paling efektif, profesional, dan gigih dalam menjalankan aksinya.
Grup ini berdiri pada tahun 2020. Serangan siber yang dilakukan menggunakan metode ransomware di mana mereka akan mengambil alih data penting yang dibutuhkan, kemudian meminta tebusan dengan harga tinggi agar data itu kembali.
LockBit Ransomware gang beberapa kali melakukan serangan skala besar. Misalnya pada Januari 2023 kemarin, LockBit melakukan serangan skala besar pada Royal Mail Inggris yang akhirnya menghambat operasi perusahaan pengiriman tersebut.
Kepala Strategi Keamanan di Analystl, Jon DiMaggio menyatakan LockBit Ransomware Gang adalah kelompok yang harus diwaspadai. Karena mereka kerap kali mengarah pada bisni dan organisasi infrastruktur penting.
Baca Juga: Kata Pelatih Thailand Soal Biang Kerok Keributan Lawan Indonesia di SEA Games 2023