kievskiy.org

Anies Baswedan Didesak Minta Maaf usai Seret Nama Jokowi, Kader PDIP: Tidak Sesuai Akal Sehat

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT – Pernyataan bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan terkait pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbuntut panjang. Setelah memicu riak pendapat dari berbagai kalangan politisi, salah seorang kader PDI Perjuangan (PDIP) kini meminta Anies memberikan permintaan maaf.

Kader PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyayangkan permintaan Anies Baswedan yang hingga kini belum jua datang, setelah menyeret nama Jokowi disertai data tak valid. Pasalnya Anies menyebut pembangunan jalan nasional di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih panjang daripada era Jokowi.

"Heboh soal salah data, tidak diikuti permintaan maaf Anies mau pun timnya," kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 Mei 2023.

Gilbert mengatakan kesalahan Anies kali ini seharusnya disusul permintaan maaf kepada pihak yang dirugikan, dalam hal ini Presiden Jokowi. Ia lantas menyoroti pihak bacapres NasDem tersebut, yang justru menyalahkan media sebagai sumber data kutipannya.

Baca Juga: Respons Selandia Baru Dengar Pilot Susi Air Akan Ditembak KKB dalam 2 Bulan ke Depan

Gilbert menilai kesalahan cenderung lebih masuk akal jika ditimpakan kepada Anies dan timnya, atas keteledoran verifikasi validitas data pembangunan jalan tersebut, sebelum kemudian mengungkapkannya di hadapan publik.

"Sepatutnya Anies dan tim menggunakan akal sehat (common sense) soal berita tersebut, karena latar belakang sebagai peneliti yang menggunakan data tentu akan mempertanyakan dulu kesahihan data tersebut," ujar Gilbert.

"Seakan Anies dan tim baru ada di negara ini, karena selama era Presiden SBY tidak ada berita soal kemajuan bermakna pembangunan jalan di Indonesia. Artinya menjadi aneh kalau langsung menggunakan data tersebut karena tidak sesuai akal sehat," tuturnya lagi.

Gilbert menegaskan, alangkah lebih baik jika Anies fokus introspeksi diri, mengevaluasi kembali kebijakan sendiri selama menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta. Membuktikan poinnya, dia mempersoalkan lagi kebijakan Anies soal pelebaran trotoar dan pembuatan jalur sepeda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat