kievskiy.org

Tanggapi SBY, Hasto PDIP: Chaos Politik Terjadi Kalau Ada Kecurigaan Berlebihan

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. /Pikiran Rakyat/Muhamad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut seorang pemimpin seharusnya tidak menakut-nakuti rakyat dan bisa bersikap negarawan. 

Hal itu dikatakan menanggapi pernyataan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuding bakal terjadi chaos atau kekacauan politik apabila sistem pemilu berubah dari proporsional terbuka menjadi tertutup. 

Menurut Hasto, seorang pemimpin sebaiknya bisa bersikap seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, dan Wapres ke-13 RI Maruf Amin untuk mendorong pemilu berjalan lancar. 

"Presiden Jokowi, KH Maruf Amin, Ibu Megawati Soekarnoputri semuanya mendorong dengan sikap kenegarawanan untuk menghasilkan pemilu yang seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, dan menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," kata Hasto dikutip dalam keterangannya, Senin 29 Mei 2023.

Baca Juga: Erick Thohir Soal Harga Tiket Indonesia vs Argentina: Sudah Diteliti Agar Terjangkau Masyarakat

Menurut Hasto kekacauan politik biasanya terjadi ketika ada kecurigaan berlebihan. 

"Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan, padahal kami menjadi bagian dari piar demokrasi dari rakyat untuk rakyat," tuturnya.

"Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen, kami menang dengan cara-cara konstitusional," katanya.

Baca Juga: Heboh Aksi Bule Tanpa Busana di Bali, Polisi Sebut Penyebar Video di Medsos Terancam UU ITE

Terkait sistem kepemiluan, dia menyebut PDIP partai yang siap dengan kondisi apa pun. Sebab, parpol berlambang Banteng moncong putih selalu mendorong pelembagaan partai. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat