PIKIRAN RAKYAT - Pihak istana memberikan klarifikasi terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut akan campur tangan alias cawe-cawe politik dalam Pemilu 2024. Pernyataan Jokowi tersebut dilontarkan saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media massa serta content creator di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 29 Mei 2023.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut, maksud konteks yang disampaikan Jokowi adalah untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan aman. Menurut Jokowi Indonesia hanya punya waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
"Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil. Presiden berkepentingan terselenggaranya pemilu dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat," ujar Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu, 31 Mei 2023.
Lebih lanjut, Bey bilang keinginan Jokowi terhadap presiden RI selanjutnya agar tetap mengawal dan melanjutkan kebijakan strategis di antaranya pembangunan Ibu Kota Nusantara, transisi energi bersih.
Baca Juga: Dua Mobil di Cianjur Tabrakan hingga Terguling, Polisi Beberkan Kronologinya
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
"Presiden mengharapkan seluruh peserta pemilu dapat berkompetisi secara free dan fair, karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI Polri dan ASN," ungkap Bey.
Lebih jauh, Jokowi ingin pemilih mendapat informasi dan berita berkualitas tentang peserta pemilu dan proses pemilu sehingga akan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mencegah berita bohong dampak AI hingga black campaign melalui media sosial.
Terakhir, Bey memastikan bahwa Jokowi akan menghormati pilihan rakyat dalam Pemilu 2024 dan hanya akan mengawal dengan sebaik-baiknya transisi kepemimpinan nasional.