PIKIRAN RAKYAT – Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina masih merasa emosi ketika mendengar ahli hukum menyebut apa yang dialami sang putra tidak masuk dalam penganiayaan berat. Padahal selama ini, remaja 17 tahun itu harus dirawat lebih dari 40 hari di ICU hingga kesulitan mengingat orang-orang.
Jonathan Latumahina menduga ada oknum yang berupaya membuat hukuman Mario Dandy, selaku tersangka yang melakukan penganiayaan terhadap David Ozora, lebih ringan. Tak pelak pihak keluarga korban serta kuasa hukum mencoba berbagai cara untuk menegakkan keadilan bagi David.
Hingga saat ini, Jonathan Latumahina masih terus memberikan update terkait pemulihan David Ozora. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat ikut memantau dan mengawasi kasus penganiayaan tersebut.
Terbaru, Jonathan nampak membagikan momen saat David mencoba berjalan lebih jauh, dan keluar dari rumahnya. Selama ini David berjalan sering menggunakan alat bantu dan bahkan belum bisa berjalan dengan sempurna.
Baca Juga: Dua Anak di Florida AS Terbakar di Mobil ketika Ibunya Asyik Mencuri di Mal
Bahkan saat proses latihan berjalan, David sempat terjatuh hingga mengalami retak pada bagian kaki. Tentunya melihat kondisi tersebut membuat sang ayah merasa sangat sedih dan marah.
Setelah bisa berjalan tanpa alat bantu, David hanya mampu menginjakkan kakinya selama tak lebih dari enam menit. Kondisi David saat berjalan pun masih sangat memprihatinkan, lantaran terlihat terhuyung dan tak bisa tegak dengan baik.
“Efek cedera otak berat menyisakan cacat fisik seperti ini: liat cara jalan david, dia endurance baru kuat 6 menit, berkali2 jatuh karena pusat keseimbangan trauma berat. Bahkan pernah jatuh sampai retak kakinya dan pasang pen,” ujar Jonathan dalam cuitan di Twitter @seeksixsuck pada Senin, 5 Juni 2023.
“Trus ada ahli hukum bilang 'bukan pemganiayaan berat'” katanya menambahkan.