kievskiy.org

Indikator Politik Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Turun, Anggota DPR: Dibayar

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Jakarta Internasional E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Sabtu, 3 Juni 2023.
Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Jakarta Internasional E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Sabtu, 3 Juni 2023. /Antara/Syaiful Hakim

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi III DPR, Benny K. Harman menyebutkan jika Indikator Politik dibayar dalam melakukan survei. Hal tersebut berkaitan dari hasil untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dari survei yang dilakukan Indikator Politik, Anies Baswedan disebut mengalami penuruna elektabilitas. Dari survei yang dilakukan lembaga tersebut, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mendapatkan 18,9 persen suara.

Hasil tersebut berbeda jauh dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo Subianto mendapatkan 38 persen suara, sementara itu, Ganjar Pranowo mendapatkan 34 persen suara.

Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik itu kemudian ditanggapi oleh Benny K. Harman. Menurutnya, hasil survei tersebut terjadi karena ada bayaran yang diberikan dari sejumlah pihak.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Dijegal, Said Didu Ungkap Sejumlah Bukti

"Survei pun dibayar utk membenarkan skenario penguasa, skenario utk mengalahlan Anies dgn berbagai cara. Pengamat dn intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yg sejalan dgn kehendak penguasa," kata Benny K. Harman.

Disebutkan Benny K. Harman, bayaran tersebut berasal dari pengusaha yang mendapatkan proyek. Dana untuk membayar survei tersebut disebut berasal dari hasil yang disisihkan.

"Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yg disisihkan utk membayar mereka. Apa reasoning utama kaum intelektual, saya tanya misalnya, utk membenarkan pembegalan Partai Demokrat oleh penguasa selain karena mereka mendapat upah utk itu? Ada yg bisa jawab?" ujar Benny K. Harman dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat