kievskiy.org

Legislator Usul Pembentukan Omnibus Law Kebudayaan

Anggota DPR RI Putu Supadma Rudana (batik biru) bersalaman dengan Acting Speaker/Plt. Ketua National Parliament of Papua New Guinea, Hon Johnson Wapunai di Museum Rudana, Bali pada Senin, 22 Mei 2023.
Anggota DPR RI Putu Supadma Rudana (batik biru) bersalaman dengan Acting Speaker/Plt. Ketua National Parliament of Papua New Guinea, Hon Johnson Wapunai di Museum Rudana, Bali pada Senin, 22 Mei 2023. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari

PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, menyatakan perlu ada peraturan setara omnibus di bidang kebudayaan. Hal tersebut dipandangnya perlu untuk meningkatkan iklim usaha dan penguatan kebudayaan.

Menurutnya, saat ini perlu ada kajian yang lebih komprehensif mengenai kebudayaan. Ia mengharapkan kajian mengenainya tidak sebatas memunculkan RUU Permuseuman saja.

“Tapi, lebih jauh perlu menghasilkan omnibus bidang kebudayaan pada semua bidang masalah regulasi yang terkait dengan penguatan dan pengembangan kebudayaan, cagar budaya, serta permuseuman di Indonesia,” kata Putu Rudana melalui keterangannya pada Selasa, 6 Juni 2023.

Ia mengatakan, omnibus law pada prinsipnya menyatukan beberapa peraturan yang ada. Hal ini dipandangnya penting untuk menghindari peraturan yang tumpang tindih.

Baca Juga: Desa Merupakan Pusat Pemajuan Kebudayaan

“Diharapkan tidak terjadi persengketaan atau perlawanan antara norma yang satu dengan yang lainnya,” kata Anggota Legislatif asal Bali ini.

Putu mengatakan, tujuan lain dari dibuatnya omnibus law adalah untuk meningkatkan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha tersebut diharapkan bisa berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, mendorong adanya transfer keahlian di masyarakat ketika minat warga negara asing (WNA) juga tinggi untuk bekerja di Indonesia akibat iklim usaha yang kondusif.

Terkait hal ini, ia menambahkan, elemen SDM tak kalah penting dalam upaya pelestarian cagar budaya. Saat ini SDM di bidang pelestarian cagar budaya dipandangnya masih kurang.

“Kelemahan lain rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap nilai penting cagar budaya seperti pencurian, pemalsuan, dan pembawaan cagar budaya ke luar negeri secara ilegal,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat