PIKIRAN RAKYAT – Luhut Pandjaitan hadir sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik oleh Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Keduanya diduga melakukan pencemaran lewat video hasil penelitian yang diunggah pada Agustus 2021 lalu.
Judul video itu adalah “Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada!”. Video itu menyebut ada perusahaan milik sang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu di Papua.
Somasi pun sempat dilayangkan Luhut Pandjaitan kepada Haris dan Fatia. Tidak puas, setelahnya Luhut melaporkan Direktur Lokataru dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
Luhut jadi saksi sambil baca catatan, pengacara Haris dan Fatia protes
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Tak Ingin Video Haris-Fatia Dilihat Anak Cucu: Jejak Digital Tak Pernah Hilang
Tanya jawab yang dilakukan Luhut dan majelis hakim yang dipimpin Hakim Ketua Cokorda Gede Arthana diinterupsi pengacara Haris dan Fatia. Penyebabnya adalah Luhut diketahui berdialog dengan hakim sambil membaca buku catatan.
"Izin, Yang Mulia, izin, Yang Mulia. Berdasarkan apa yang dialami saudara saksi, saya ingatkan agar saudara saksi meninggalkan catatannya, Yang Mulia," ujarnya.
Respons itu ditanggapi majelis hakim yang meminta agar penasihat hukum Haris dan Fatia untuk mendengarkan terlebih dahulu. Menurutnya, ada saatnya nanti untuk penasihat hukum tersebut untuk berbicara.
"Saudara jangan menyela dulu, sebentar ini masih bertanya, nanti diberi kesempatan. Tolong jaga ketertiban persidangan ini. Kalau saudara mengganggu persidangan, saudara di luar saja," kata hakim.
Baca Juga: Disebut Bermain di Bisnis Tambang Papua, Luhut Pandjaitan: Saya Gak Ada Waktu