PIKIRAN RAKYAT – Per Senin, 12 Juni 2023 pukul 8.00 WIB, Jakarta berada di urutan pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di Asia Tenggara berdasar data IQAir. Adapun indeks kualitas udara di Ibu Kota mencapai 140 AQI.
Lebih buruk lagi, pada saaat Minggu, 11 Juni 2023 atau weekend, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat justru makin tinggi, yakni mencapai 150 AQI. Kualiatas udara dengan indeks antara 101-200 AQI termasuk dalam kategori berbahaya bagi kelompok sensitif.
Masyarakat pun mendesak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi dalam menanggulangi polusi udara yang cukup tinggi itu. Tak jarang, polusi udara yang tak kunjung berkurang sering dibandingkan dengan kota-kota lain yang mulai bisa mengurangi polusi udara.
Langkah utama yang dilakukan Heru adalah mendorong penggunaan kendaraan bertenaga listrik di Ibu Kota. Kepala Sekretariat Presiden itu merasa penggunaan kendaraan listrik akan berdampak dalam mengurangi polusi udara yang sudah menjadi masalah bertahun-tahun.
Baca Juga: Roundup: Mahfud MD Soroti Lonjakan Kasus Korupsi di Indonesia yang Mengalahkan Orde Baru
“Ya, dipercepat motor listrik, mobil listrik, terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat,” ujar Heru pada Senin, 12 Juni 2023.
Heru berharap semua masyarakat DKI Jakarta mengikuti rencana penggunaan kendaraan listrik tersebut. Upaya pemerintah disebutkan juga akan mencakup uji emisi kendaraan di lingkup Ibu Kota.
“Di sisi lain mengurangi emisi itu, misalnya, dengan uji emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar kendaraan alternative juga diusahakan termasuk juga TransJakarta, untuk menggunakan bus listrik,” ujar Heru.
Pj Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa upaya menanggulangi polusi udara itu merupakan kerja jangka panjang. Oleh karena itu Dinas Lingkungan Hidup DKI selalu membuat program uji emisi, dan diharapkan masyarakat ikut mendukung.