kievskiy.org

Indonesia Beli 12 Pesawat Tempur Bekas dari Qatar, Masa Pakai Jadi Alasan

Ilustrasi pesawat tempur.
Ilustrasi pesawat tempur. /Pixabay/PokeyArt Pixabay/PokeyArt

PIKIRAN RAKYAT – Indonesia membeli 12 pesawat tempur bekas Angkatan Udara Qatar, yakni Mirage 2000-5. Keputusan tersebut dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai upaya untuk mencegah turunnya kesiapan tempur TNI Angkatan Udara.

Sejumlah jet tempur milik Indonesia telah memasuki fase habis masa pakai. Beberapa di antaranya adalah F-5 Tiger dan Hawk 100/200. Oleh karena itu, Kemhan berencana meremajakan (upgrade) dan memperbaiki pesawat tempur TNI AU tersebut.

"Namun, pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 16 Juni 2023.

Oleh karena itu, Edwin menyebut bahwa pembelian Mirage 2000-5 merupakan upaya untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU. Tak hanya itu, keputusan tersebut juga dinilai tepat untuk memenuhi kesiapan tempur TNI AU.

Baca Juga: Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beli 12 Pesawat Tempur Bekas dari Qatar

"Adapun alasan Kemhan RI melaksanakan pengadaan pesawat Mirage 2000-5 eks Angkatan Udara Qatar adalah karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery (pengiriman) secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru," ujarnya.

Nilai Pembelian 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5

Kontrak jual beli 12 unit Mirage 2000-5 dan perangkat pendukungnya dari Qatar tersebut tercantum dalam surat bernomor TRAK/181/PLN/I/2023/AU yang telah diteken pada 31 Januari 2023.

Diketahui, nilai pembelian pesawat tempur itu mencapai 733 juta euro atau sekitar Rp11,83 triliun. Nantinya, pesawat tersebut akan dikirim dalam kurun waktu 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Warga Paris vs Tikus, Apa Saja Penyakit yang Bisa Dibawa oleh Hewan Pengerat Ini?

"Material kontrak tersebut meliputi 12 MIRAGE 2000-5 Ex. Qatar Air Force (9 Single Seat And 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary. Saat ini, status kontrak dalam proses efektif kontrak,” ucap Edwin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat