kievskiy.org

Impor Kedelai Meningkat, Pemerintah Disebut Munafik Oleh Pengamat

Ilustrasi kedelai.
Ilustrasi kedelai. /Pixabay/Євген Литвиненко

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, doktor Rizal Ramli menyebutkan jika pemerintah banyak melakukan pencitraan dan munafik. Klaim tersebut diberikan oleh mantan Menko Kemaritiman berkaitan dengan impor kedelai yang naik.

Pada tahun 2022, produksi kedelai dalam negeri turun. Hasil produksi tersebut diprakirakan hanya sekira 300 ribu ton.

Jika dibandingkan dengan tahun 2014, ada perbedaan yang signifikan. Pada sembilan tahun yang lalu, produksi kedelai cenderung tinggi, mencapai 955 ribu ton.

Selain produksi kedelai yang terlihat berbeda jauh, keputusan immpir yang dilakukan pemerintah juga sangat berbeda. Pada 2022, impor kedelai cenderung meningkat.

Baca Juga: Siapa Negara yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia?

Impor kedelai yang diputuskan pada 2014 mencapai 1,96 juta ton. Sementara itu, pada 2022 meningkat menjadii 2,32 juta ton.

Produksi yang menurun di dalam negeri membuat harga kedelai dan olahannya menjadii mahal. Bahkan, pada beberapa tahun yang lalu para pengrajin tahu dan tempe melakukan demo karena harga yang mahal.

Kondisi tersebut ditanggapi oleh Rizal Ramli. Dalam tanggapannya, ia menyindir sikap yang dilakukan pemerintah.

"Pidato mah bolak-balik “STOP IMPOR!”, selfie puluhan kali dengan petani seolah-olah Pro-Petani, habis itu impor jor-joran dan pejabat2 dapat rente !" kata Rizal Ramli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat