kievskiy.org

Said Didu Tak Terima Ucapan Luhut Pandjaitan, Menko Marves Dianggap Melakukan Pelecehan

Ilustrasi TKA.
Ilustrasi TKA. /Pixabay/Alexa

PIKIRAN RAKYAT - Pernyataan yang diberikan Menko Marves, Luhut Binar Pandjaitan mengenai alasan menggunakan pekerja asing dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara tidak dapat diterima oleh mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Bahkan ia menilai jika anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu melakukan pelecehan.

Luhut Pandjaitan pada beberapa waktu yang lalu mengungkapkan alasannya menggunakan tenaga kerja asing (TKA) di IKN. Ia menilai jika pekerja Indonesia kurang bagus untuk mengerjakan pembangunan tersebut.

"Bangsa kita enggak bisa, ya memang enggak bisa. Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," kata Luhut Pandjaitan.

Baca Juga: 150 Kata dalam Bahasa Indonesia yang Diserap dari Bahasa Belanda

Klaim yang diberikan Luhut Pandjaitan tersebut pun menuai banyak kritikan. Apalagi banyak tenaga kerja di Indonesia yang belum mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, pernyataan yang diberikan Luhut Pandjaitan dibandingkan dengan pembangunan JIS (Jakarta International Stadium) yag digagas pada era Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut menggunakan pekerja lokal, bahkan untuk pekerjaan rumit.

Selain itu, ucapan Luhut Pandjaitan juga tidak diterima oleh Said Didu. Ia berujar jika pria berusia 75 tahun itu melakukan pelecehan terhadap para insinyur yang ada di Indonesia.

"Sebagai mantan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) saya bersaksi bhw pernyataan Bpk Presiden dan MenkoMarinvest bhw SDM kita tdk mampu membangun IKN shg hrs datangkan pengawas asing , saya katakan SEMBRONO dan MELECEHKAN kemampuan para Insinyur Indonesia," kata Said Didu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat