kievskiy.org

Ketua BEM UI pada Jokowi: Mau Mengakhiri Kekuasaan dengan Baik atau dengan Berdarah-darah?

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Kepala BPS Margo Yuwono saat Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Senin (15/5/2023). Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 dan mencakup tujuh subsektor yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Kepala BPS Margo Yuwono saat Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Senin (15/5/2023). Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 dan mencakup tujuh subsektor yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom. /SIGID KURNIAWAN ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang menyampaikan pesan menohok bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mempertanyakan cara Jokowi menutup era kepemimpinannya sebagai Kepala Negara Indonesia.

Dalam podcast Eks Ketua KPK Abraham Samad, Melki secara eksplisit mengarahkan pertanyaan tersebut kepada Presiden RI. Dia ingin melihat bagaimana sikap Jokowi di akhir takhtanya.

"Presiden Jokowi ini kan sudah akan memasuki tahun ke-9. Tahun depan ini ada tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah," ujarnya, dilihat Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Kamis, 22 Juni 2023.

"Jika dia ingin mengakhiri kekuasaannya dengan baik dia harus tunjukan itikat baiknya untuk kemudian merespons suara-suara masyarakat," ucapnya lagi.

Baca Juga: Yayasan Margasatwa Tamansari Gugat Satpol PP Kota Bandung Usai Terima Surat Pengosongan Lahan Kebun Binatang

Menurut Melki, semuanya ada di tangan Jokowi. Langkahnya akan menentukan bagaimana dirinya dikenang sebagai pemimpin. Akhir yang tidak baik, kata dia akan menimbulkan sentimen buruk yang tentu abadi.

Dikatakan bahwa salah-salah langkah, Jokowi dapat memicu kondisi masyarakat tidak percaya pada kepresidenannya, masyarakat yang antipati dengan sistem pemerintahan, dan masyarakat yang percaya isi pemerintahan koruptor semua.

"Ya silahkan untuk tidak dijawab," ujarnya lagi, menyinggung soal sejuta surat untuk Jokowi.

Seperti diketahui, belakangan ratusan tokoh nasional dan organisasi termasuk BEM UI mengirimkan sejuta surat untuk Presiden RI, yang berisi maklumat tolak pembunuhan Demokrasi dan antiKorupsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat