kievskiy.org

Orang Istana Disebut Jadi Pelindung Al Zaytun, Jokowi: Sabar, Nanti Saya Sampaikan

Ma'had Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Ma'had Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. /al-zaytun.sch.id

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi polemik mengenai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang dikabarkan mendapatkan perlindungan orang Istana Negara. Kabar tersebut dibantah orang nomor satu di Indonesia itu.

Kehadiran Ponpes Al Zaytun menimbulkan yang berawal dari ketika banyak warga protes terhadap ajarannya.

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang disebut memberi ajaran sesat kepada para santrinya. Ajaran sesat yang diberikan yaitu menyampaikan bahwa salat antara jamaah pria dan wanita dapat digabung dalam satu baris.

Selain itu, Panji Gumilang berujar bahwa zina diperbolehkan dan dosanya dapat ditebus dengan uang. Ia menyebutkan akan mendirikan pesantren kristen.

Baca Juga: China Berpotensi Garap Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya, Said Didu: Sampai Kapan Rakyat Dikorbankan?

Tak hanya itu, Panji Gumilang pernah berpidato dan mengaku bahwa ia menganut paham komunisme. Ajaran-ajaran tersebut dianggap sesat dan diprotes warga yang kemudian berlanjut ke penyelidikan.

Setelah penyelidikan, muncul kabar bahwa mereka dilindungi orang Istana Negara dan mendapatkan dana dari pemerintah. Menanggapi kabar tersebut, Jokowi membantahnya.

"Saya dong Istana? Enggak lah, enggak," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta masyarakat bersabar terkait proses penyelidikan yang pada saat ini sedang dilakukan. Pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat bersatu padu dalam menyelesaikan polemik mengenai Ponpes Al Zaytun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat