PIKIRAN RAKYAT - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dinilai mengorbankan rakyat demi keuntungan China. Hal tersebut berkaitan dengan pembangunan kereta cepat rute Bandug-Surabaya.
Kereta cepat Jakarta-Bandung telah dijajal tiga kali. Uji coba yang pertama bertepatan dengan agenda KTT G20.
Uji coba kedua dan ketiga baru-baru ini dilakukan. Pengujian yang kedua dengan jarak tempuh dari Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Padalarang, Bandung menggunakan kecepatan 300 km/jam.
Uji coba ketiga dilakukan dengan rute sama tetapi kecepatan berbeda yaitu 354 km/jam. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan diresmikan pada 18 Agustus 2023.
Dalam peresmiannya, kereta cepat Jakarta-Bandung digratiskan selama tiga bulan dari Agustus 2023 hingga Oktober 2023. Selain itu, setelah rute tersebut, pemerintah akan melanjutkan pembangunnan tahap dua dengan rute Bandung-Surabaya.
Berkaitan dengan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, China disebut akan menjadi penanggung jawabnya. Hal itu disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ya nanti negara mana saja, tapi kalau kita lihat sekarang paling banyak produksi kereta cepat di dunia kan Tiongkok, 40 ribu kilometer, jadi biaya dia lebih murah," kata Luhut Pandjaitan.
Menanggapi hal tersebut, Said Didu berujar bahwa dugaannya tepat. Ia menduga pemerintah akan menyerahkan pembangunan kereta cepat Bandung-Surabaya ke China.