kievskiy.org

Pakar Hukum Uninus: Polisi Harus Hilangkan Stigma Percuma Lapor Polisi

Ilustrasi polisi.
Ilustrasi polisi. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Praktisi hukum dari Universitas Islam Nusantara, Leni Anggraeni SH., MH, mengatakan bahwa Polri harus berupaya menghapus stigma buruk mereka di masyarakat. Salah satunya terkait slogan "Percuma Lapor Polisi" yang kerap bergaung di media sosial terkait laporan masyarakat yang tidak ditangani dengan baik oleh polisi. Leni memberi masukan itu jelang HUT ke-77 Bhayangkara.

"Polisi di tingkat perkotaan mungkin lebih moderat dan banyak yang pintar. Bahkan murid-murid saya pun banyak dari kepolisian, skripsinya bagus-bagus, namun yang di daerah pun jangan lupa harus diasah kemampuannya sehingga tak kalah dari polisi perkotaaan," katanya.

Sistem tebang pilih pun, kata Leni, harus segera dihilangkan dari Polri. Meski demikian, menurutnya, semakin hari semakin banyak polisi yang tidak pandang bulu dalam menangani kasus-kasus.

"Kedepankan dulu asas keadilan dan kebenaran dalam menangani kasus. Jangan sampai masyarakat takut untuk lapor polisi karena khawatir dimintai biaya, padahal kini kinerjanya semakin membaik," katanya.

Baca Juga: Aksi Polisi Tembak Mati Remaja yang Langgar Lalu Lintas Jadi Pemicu Kerusuhan Besar di Prancis

Leni mengatakan, jika Polri semakin membaik, maka generasi muda pun akan semakin mencintai Polri. "Mereka akan semangat untuk melaporkan kepada kepolisian apabila menemukan tindakan kejahatan yang merugikan," katanya.

Pelecehan Seksual Berujung Damai

Hal lain yang perlu dibenahi juga adalah terkait pendamaian kasus. Seharusnya Polri tidak semerta-merta mendamaikan kasus-kasus tertentu seperti pelecehan seksual. "Masih banyak kasus pelecehan seksual yang berujung damai. Ini menjadi pelaku kejahatan seksual yang mempunyai power akan bebas begitu saja," katanya.

Selain itu, kata dia, meski sebenarnya ada pendidikan moral di Polri, namun hal ini harus juga lebih ditingkatkan. Hal ini termasuk pendidikan akhlak dan pendidikan agama agar mengedepankan moralnya dalam menangani kasus kejahatan.

"Ada contoh misalnya Brigjen Polisi Arief Rahman yang dulu sempat menjadi Kapolres Garut dan Dirkrimsus Polda Jabar, anak buahnya diikutkan pengajian. Bahkan dia juga dikenal dengan Polisi Asmaul Husna. Ini sungguh bagus, bisa dicontoh termasuk bagi anggota Polri dari agama lainnya. Misalnya yang kristen disuruh aktif di kegiatan gereja," katanya.

Baca Juga: DPR Prihatin Lihat Kondisi Tenda Jemaah Haji Indonesia di Mina

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat