kievskiy.org

Indonesia Termasuk Negara Berpendapatan Menengah ke Atas, Jokowi: Fokus dan Waspada

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Indonesia termasuk negara berpendapatan menengah ke atas.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Indonesia termasuk negara berpendapatan menengah ke atas. /Pixabay/Mediamodifier Pixabay/Mediamodifier

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia kembali berstatus sebagai kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income countries), menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kabar itu dengan imbauan agar situasi waspada terhadap potensi krisis tetap dilakukan seluruh masyarakat di Tanah Air.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kembalinya status Indonesia dalam kelompok upper-middle income countries adalah bukti proses pemulihan ekonomi berlangsung lebih cepat sejak guncangan krisis akibat pandemi Covid-19.

Apalagi, Indonesia juga sempat berada dalam kelompok lower-middle income countries pada 2020 lalu.

"Kita patut bersyukur pertumbuhan ekonomi bertahan relatif tinggi di atas lima persen dan enam kuartal berturut-turut ekonomi tumbuh," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan di Jakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 3 Juli 2023.

Baca Juga: Filipina Terciduk Promosi Wisata Pakai Pemandangan Alam Indonesia

Kini, Jokowi memilih menyikapi laporan Bank Dunia dengan imbauan bijak, bahwa situasi tak terduga terkait ekonomi Indonesia masih berlanjut pada semester II 2023, saat ketegangan geopolitik masih sangat mungkin menjadi ancaman.

Jokowi juga mengingatkan perihal pergerakan tingkat suku bunga dan inflasi global yang masih relatif tinggi. Juga, ancaman dari fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral.

"Ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah, kemudian berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global, ini juga harus betul-betul kita lihat," ujarnya menerangkan.

Akhirnya, Jokowi memerintahkan jajaran bawahannya untuk selalu fokus dan waspada terhadap potensi krisis ekonomi yang mungkin datang kembali di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat