kievskiy.org

Muhadjir Effendy: Pemerintah Berupaya agar Keluarga Indonesia Jauhkan Diri dari Neraka Dunia

Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) dan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru (kanan) seusai acara Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana, di Puri Agung, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa 4 Juli 2024.
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) dan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru (kanan) seusai acara Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana, di Puri Agung, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa 4 Juli 2024. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menuturkan, Pemerintah memiliki perhatian yang sangat serius dalam pembangunan keluarga. Hal tersebut disampaikannya seusai acara Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana, di Puri Agung, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa 4 Juli 2024.

"Kenapa keluarga itu penting?" katanya, "karena keluarga itu unite terkecil dari sebuah negara. Kalau keluarganya baik, keluarganya bahagia maka negara itu otomatis secara teoritik juga akan bahagia."

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir Effendy mengungkapkan, saat ini Pemerintah berupaya agar keluarga di Indonesia menjauhkan diri dari neraka dunia.

Baca Juga: Kenapa Orang Sunda Menyebut Semua Jenis Pasta Gigi sebagai Odol?

Bebas dari neraka

"Kita sekarang ini sedang menjauhkan keluarga kita dari neraka. Neraka tidak harus nanti setelah mati tetapi neraka dunia, dan neraka dunia di Indonesia ini secara desain teknokratik itu dirumuskan di dalam tiga hal, yang pertama itu stunting," tuturnya.

Dia mengungkapkan, bila stunting tak diperangi maka sulit untuk menjadi negara maju. Menko PMK mengungkapkan, untuk menjadi negara maju maka mesti bebas dari stunting.

Yang kedua, kata dia, keluarga miskin yang masih di atas sembilan persen. "Sekitar 27 juta warga Indonesia ini yang masih miskin, terutama miskin ekstrem."

Menurutnya, angka miskin ekstrem di Indonesia saat ini masih 1,4 persen. Target dari Presiden Joko Widodo, tuturnya, pada 2024 angka tersebut menjadi nol persen.

Baca Juga: Lafaz Doa Hari Arafah yang Diajarkan Rasulullah, Hari Sebaik-baiknya Doa Dipanjatkan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat