kievskiy.org

El Nino Berpotensi Kembali Melanda, Waspada Lonjakan Suhu di Sejumlah Wilayah

Ilustrasi kekeringan akibat cuaca ektrem.
Ilustrasi kekeringan akibat cuaca ektrem. /Pexels/Juanjo Menta

PIKIRAN RAKYAT – Perubahan Iklim pada musim panas tahun ini memicu gelombang panas ekstrem di seluruh dunia. Bahkan, di sejumlah negara cuaca ekstrem yang terjadi telah merenggut banyak jiwa.

Menurut World Meteorological Organization (WMO), suhu di sebagian besar dunia diperkirakan melonjak setelah pola cuaca El Nino muncul di Pasifik tropis untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.

El Nino merupakan pemanasan suhu permukaan air di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah, terkait dengan kondisi cuaca ekstrem mulai dari siklon tropis hingga hujan lebat sampai kekeringan parah.

Selama El Nino, angin bertiup ke barat di sepanjang ekuator melambat, dan air hangat didorong ke timur menciptakan suhu permukaan laut yang hangat.

Baca Juga: Cawapres Ganjar Pranowo Siap Diumumkan, Sekjen PDIP Bocorkan Jadwalnya

Menurut WMO, fenomena tersebut terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun, dan berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan.

Hal tersebut biasanya dikaitkan dengan peningkatan hujan di beberapa bagian selatan di antaranya, Amerika Serikat bagian Selatan, Tanduk Afrika, dan Asia Tengah.

Akan tetapi, cuaca panas yang ekstrem ini bahkan sudah diperingati secara nasional di Amerika Serikat. Di Meksiko, suhu melewati 40 derajat Celcius dan lebih dari 110 orang kehilangan nyawa akibat suhu tinggi.

Iran juga mengalami suhu yang mengejutkan yakni, 50 derajat Celcius. Sementara di China suhu mencapai 40 derajat Celcius, sedangkan di Spanyol, pemerintah otonomi sudah mengeluarkan peringatan akibat suhu meningkat sebesar 44 derajat Celcius.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat