kievskiy.org

El Nino Menyerang, Kasus DBD Naik

Ilustrasi DBD.
Ilustrasi DBD. /Pixabay/Fotoshoptops

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan adanya kenaikan kasus DBD (Demam Berdarah) bersamaan dengan Fenomena El Nino. Fenomena tersebut terjadi sejak Mei 2023 dan dikabarkan akan masuk puncaknya pada Juni 2023.

Fenomena El Nino membuat suhu di sejumlah daerah ada pada angka yang ekstrem. Selain itu, kekeringan juga terjadi di sejumlah wilayah.

Selain kekeringan, rupanya fenomena tersebut juga mendatangkan kenaikan kasus DBD. Kemenkes memprediksi kasus DBD yang tergolong Neglected Tropical Deseases (NTD) akan semakin meningkat di tahun 2023.

"Kalau dilihat jumlah kasus pada tahun 1968, maka kita lihat polanya kasus-kasusnya tinggi akan terjadi pada saat adanya El Nino. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan IOD Positif yang bersamaan," kata direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi.

Baca Juga: Bantah Ekspor Pasir Laut Untuk Investasi Singapura di IKN, Logika Menteri KP Dipertanyakan Said Didu

Menilik fenomena El Nino pada masa lalu, ada kondisi serupa yang membuat suhu meningkat. Karena adanya peningkatan suhu, nyamuk akan semakin ganas.

"Jadi frekuensi dia menggigit anak meningkat 3-5 kali lipat di atas 30 derajat. Tahun ini kita harus waspada karena kita sekarang masuk ke El Nino," ujar Imran Pambudi.

Kondisi tersebut akan semakin parah apabila keadaan air yang sulit dan adanya genangan yang tidak tersalurkan. Pasalnya, genangan tersebut akan membuat nyamuk menjadi lebih ganas dan berkembang biak, yang membuat kasus DBD semakin parah.

"Mungkin seminggu sekali atau 3-4 hari hujan. Ada tampungan air di ban bekas, di kaleng, di sampah, ini jadi breeding place," ucap Imran Pambudi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat