PIKIRAN RAKYAT – Seekor satwa langka hiu tutul, jenis paus atau Rhincodon Typus dengan panjang antara 5-6 meter terdampar ke pesisir selatan pantai Desa Kertojayan Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin, 24 Agustus 2020.
Saat ditemukan nelayan satwa tersebut dalam kondisi sudah lemas, diduga mamalia tersebut terdampar ke pantai akibat terbawa arus besar, sehingga sempat kandas di pantai.
Beberapa nelayan berusaha untuk membantu ikan ke tengah, untuk kembali ke laut.
Baca Juga: Misteri Kapal Tanpa Awak di Laut, Bertuliskan 'Dewi Manunggal' saat Ditemukan Nelayan Grajagan
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Resort Konservasi Wilayah II Cilacap, Dedy Ruslanto mengakui, mendapat laporan soal hiu tutul yang terdampar di Pantai Kertojayan Senin pagi.
“Informasinya ada warga yang menemukan ikan hiu paus terdampar di Kertojayan. Panjang ikan antara 4-5 meter ditemukan dalam kondisi masih hidup. Kami sudah mengirim tim untuk melihat kondisi satwa dilindungi tersebut," kata Dedy, Senin.
Ikan tersebut terdampak karena terbawa ombak besar, kemungkinan ikan berenang terlalu ke pinggir kemudian ada ombak besar sehingga terdampar di pantai dalam kondisi masih hidup.
Baca Juga: Jadi Relawan Uji Vaksin Corona, Ridwan Kamil Sebut Langkahnya Bagian dari Bela Negara
"Beberapa warga kemudian berusaha melakukan pertolongan dengan menyeretnya kembali ke laut, kebetulan ombaknya tinggi sehingga hui tutul tersebut bisa kembali ke laut lepas,"kata Dedy.
Dijelaskan, hiu tutul atau yang sering disebut sebagai Cucut geger lintang merupakan salah satu hewan terbesar yang masih hidup di dunia, di luar paus bisa terdampar ke pantai karena adanya perubahan iklim.
Seperti halnya sejumlah penyu yang ditemukan terdampar dalam kondisi sudah mati di sepanjang pesisir selatan Jawa Tengah.
Baca Juga: Bima Arya akan Pasang 900 Titik Wifi di Kota Bogor, Prihatin dengan Kondisi Belajar Jarak Jauh
Dedy bersyukur hiu tutul masih bisa diselamatkan dan bisa kembali ke laut. Menurutnya upaya nelayan dan warga yang berusaha menyelamatkan paus dengan membantu mendorong ke laut patut diapresiasi.
Dia khawatir kejadian di Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana warga memotong ikan untuk dikonsumsi.
Diketahui ikan besar pemakan plankton sering mengembara di samudera tropis dengan beriklim hangat mampu hidup hingga 70 tahun.***