PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Medan, Bobby Nasution meminta agar polisi menembak mati begal. Permintaan tersebut ditanggapi oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Shandi Nugroho. Keberadaan begal memang meresahkan masyarakat. Banyak korban berjatuhan akibat tindak kriminal yang mereka lakukan.
Pada awal kemunculan begal, banyak diberitakan korban meninggal akibat perampokan yang dilakukan para pelaku kriminal tersebut. Keberadaan mereka pun dinilai meresahkan masyarakat.
Pasalnya, tidak hanya mengambil barang berharga dari korban yang disasar. Begal juga bersikap anarkis dan sering membawa senjata tajam yang berujung memakan nyawa korban.
Karena keberadaan begal yang meresahkan masyarakat, Bobby Nasution meminta polisi untuk menindak tegas mereka. Salah satu usulan yang diberikan oleh menantu Presiden Joko Widodo itu yaitu tembak mati apabila diperlukan.
Baca Juga: Tilang ETLE Diberlakukan di Pangandaran, Polisi: Sudah Ada Warga yang Mendapatkan Surat Cinta
Permintaan Bobby Nasution itu ditanggapi oleh Shandi Nugroho. Ia menyebutkan ada aturan yang berlaku untuk setiap tindakan kriminal yang ditindak.
"Pada prinsipnya tindakan tegas terukur itu memang diatur oleh Undang-undang dalam rangka melindungi masyarakat, namun bukan berarti dilegalkan dalam setiap peristiwa. Sepanjang untuk melindungi masyarakat, sepanjang untuk melindungi diri dalam rangka penegakan hukum atau pelaksanaan tugas itu memang ada aturan yang bisa menjelaskan hal tersebut," kata Shandi Nugroho.
Disebutkan Sandi Nugroho, polisi pada saat ini bukan hanya mengedepankan penegakan hukum. Namun, mereka juga mengedepankan masyarakat untuk menjaga diri sendiri dan lingkungannya.
"Polisi saat ini bukan mengedepankan penegakan hukum, tapi polisi mengedepankan masyarakat menjadi polisi untuk diri sendiri dan lingkungan," ucap Sandi Nugroho dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.