kievskiy.org

Apa Itu Tim Mawar? Simak Asal Usul Pasukan, Isu Penculikan Aktivis 1998, dan Keterlibatan Prabowo Subianto

Iliustrasi - Sejumlah mahasiswa menari dan bergembira di halaman gedung MPR/DPR RI usai pengumuman pengunduran diri Presiden Soeharto di Jakarta, Kamis 21 Mei 1998.
Iliustrasi - Sejumlah mahasiswa menari dan bergembira di halaman gedung MPR/DPR RI usai pengumuman pengunduran diri Presiden Soeharto di Jakarta, Kamis 21 Mei 1998. /Antara Foto/Oscar Motuloh

PIKIRAN RAKYAT - Tim Mawar terus menjadi sorotan, karena keterlibatan mantan anggotanya di dunia pemerintahan. Apalagi, ada sosok Prabowo Subianto yang termasuk di dalamnya.

Tim Mawar merupakan tim kecil yang dibuat Kesatuan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV TNI AD pada 1998. Tim tersebut terkenal sebagai dalang dari operasi penculikan para aktivis politik pro-demokrasi pada masa pemerintahan Soeharto.

Ada 14 aktivis yang ditangkap Tim Mawar, tetapi sembilan di antaranya berhasil dipulangkan. Sementara itu, terdapat beberapa tawanan lain yang berstatus hilang, salah satunya Wiji Thukul.

Baca Juga: Profil Desmond Junaidi Mahesa, Politikus Sekaligus Aktivis Korban Penculikan 1998

Asal-usul Tim Mawar

Tim Mawar dibentuk karena peristiwa 27 Juli 1996. Pada saat itu, para preman didukung tentara merampas kantor dan menyerang simpatisan yang mendukung Megawati Soekarnoputri di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. 

Kejadian tersebut kemudian membuat Danjen Kopassus Mayor Jenderal Prabowo Subianto menugaskan secara khusus kepada Mayor Bambang Kristiono, Komandan Batalyon 42. Dia diminta untuk menjabat sebagai Komandan Satgas Merpati.

Tugas tim itu adalah mengumpulkan data dan informasi tentang kegiatan-kegiatan radikal. Bambang Kristiono kemudian memanggil Kapten Fauzani Syahril Multhazar, Kapten Nugroho Sulistyo Budi, Kapten Yulius Selvanus, dan Kapten Dadang Hendra Yudha untuk menganalisis informasi tersebut dengan membentuk tim khusus pada pertengahan Juli 1947.

Dikutip dari berbagai sumber, Tim tersebut dibentuk oleh Mayor Inf. Bambang Kristiono pada Juli 1997. Adapun anggotanya, selain Bambang sebagai komandan, terdiri atas 11 orang, yaitu Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirrussalam Nusyirwan eks Komandan Tim Mawar, Bambang Kristiono eks Komandan Tim Mawar, Mayor Jenderal Untung Budiharto, Kapten Inf. Fauzambi Syahrul Multazhar, Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, Brigjen Yulius Selvanus, Brigjen Dadang Hendra Yudha, Mayor Jenderal Djaka Budi Utama, Kapten Inf. Fauka Noor, Serka Sunaryo, Serka Sigit Sugianto, Sertu Sukadi.

Terdapat tiga tim yang dibentuk, yaitu Tim Mawar, Tim Garda Muda, dan Tim Pendukung. Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat