PIKIRAN RAKYAT – Dito Ariotedjo buka suara soal polemik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dirinya yang menjadi perbincangan publik. Sang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pun mengungkap penyebab munculnya polemik itu.
Adapun polemik itu berkaitan dengan hadiah senilai Rp162 miliar yang tercantum dalam LHKPN miliknya. Dito Ariotedjo menyinggung aset yang diberikan bapak mertuanya kepada sang istri ketika sebelum menikah.
Ada masalah definisi hibah dan hadiah
Menurut Dito, masalah istilah hibah dan hadiah itu adalah kesalahan dalam LHKPN. Hal itu disampaikannya usai jumpa pers dengan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juli 2023.
Baca Juga: KPK Ungkap Rapor Merah Laporan LHKPN Enam Perusahaan BUMN, Tingkat Kepatuhan di Bawah 60 Persen
"Jadi memang ada beberapa aset yang diberikan oleh bapak mertua saya kepada istri saya, sebelum kami menikah. Waktu itu kami diskusi kalau hibah harus mengubah nama. Definisi hadiah dari KPK itu diberikan kepada pejabat negara yang memperoleh penghargaan atau doorprize. Sementara definisi dari saya dulu bukan begitu. Setelah didalami, ternyata cocoknya (LHKPN saya) hibah tanpa akta," ujarnya.
Diketahui LHKPN Dito yang dilaporkan ke KPK menyebut harta sang menteri yang belum lama dilantik itu adalah Rp282 miliar. Hadiah dengan total Rp162 miliar itu menjadi polemik karena dianggap janggal.
"Laporan dari Kemenpora terkait dengan LHKPN semuanya lancar ya kecuali saya karena kemarin ada masalah definisi pengartian. Pak Hala juga menyampaikan ini baru pertama terjadi," ucap pria 32 tahun tersebut.
Sudah direvisi
Dito mengaku sudah melakukan revisi terkait LHKPN miliknya tersebut. Tak lupa, ia juga meminta maaf atas kesalahan hingga terjadi kegaduhan.