PIKIRAN RAKYAT - Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) menanggapi keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun. Lembaga pendidikan Islam itu pada saat ini sedang disorot.
Sorotan tersebut berkaitan dengan kontroversi yang terjadi pada saat ini. Pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang disebut memberikan ajaran sesat dan diduga melakukan sejumlah pelanggaran lainnya seperti tindak pidana pencucian uang dan penyalahgunaan zakat.
Berkaitan dengan polemik tersebut, sempat ada pembicaraan di kalangan pemerintah untuk membubarkan Al Zaytun. Namun, usulan tersebut tidak dilaksanakan.
Menanggapi kondisi saat ini, anggota pembina YPI, Abdul Halim mengungkapkan alasan pembangunan Al Zaytun. Ia menyebutkan ada dendam dalam pembangunan pondok pesantren tersebut.
Baca Juga: Puan Maharani Dihadiahi Bunga Spesial dari Airlangga Hartarto: Semoga Berlanjut Sampai 14 Februari
"Saya pernah dipukul, saya dendam, tetapi tidak saya balas. Jadi kalau saya bisa bikin pesantren, saya bikin pesantren anti kekerasan," kata Abdul Halim.
Al Zaytun memiliki motto sebagai pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian. Abdul Halim menyebutkan jika kisah masa lalunya yang membuat Panji Gumilang memberikan motto tersebut.
"Kekerasan sampai menyentil saja tidak diperbolehkan di Ma'had Al Zaytun," ujar Abdul Halim.
Selain dendam karena dipukul, ada dendam lain yang menjadi alasan pendirian Al Zaytun. Dendam tersebut yaitu berkaitan dengan perasaan lapar yang dinilai Panji Gumilang menyebabkan santri menjadi berbohong.