PIKIRAN RAKYAT - Indonesia memiliki agenda menagih komitmen negara maju supaya merealisasikan pendanaan mitigasi perubahan iklim bagi negara berkembang di Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA). AIPA diagendakan di Jakarta pada 5-11 Agustus 2023.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengatakan, sidang Umum ke-44 AIPA menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan dalam mengatasi perubahan iklim.
Putu mengungkapkan, agenda menagih komitmen negara maju itu berangkat dari peristiwa konferensi di Denmark pada tahun 2009, yakni 15th Conference of Parties (COP15) of the UNFCCC. Saat itu, negara maju berkomitmen untuk memobilisasi 100 miliar dollar AS per tahun bagi aksi mitigasi perubahan iklim dan transparansi pelaksanaannya di negara berkembang.
Komitmen itu seharusnya direalisasikan sejak tahun 2020. Akan tetapi, hingga saat ini belum terwujud juga.
"Ini memang belum kita mampu mewujudkan. Dan harapannya jika ini tuntutan Indonesia (menagih komitmen pendanaan negara maju), harapannya juga menjadi tuntutan kawasan ASEAN kepada negara-negara yang maju," katanya.
Ia mengatakan, hendaknya jangan sampai terjadi satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi negara ASEAN lainnya justru rendah pertumbuhannya.
Baca Juga: Penjelasan Ponpes Soal Foto Santriwati Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS 2023: Simulasi Ekskul Baru
Agenda utama Sidang Umum ke-44 AIPA akan membahas ASEAN sebagai epistentrum pertumbuhan serta persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet.