PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Politik, Rocky Gerung menyampaikan permintaan maaf di tengah polemik pernyataannya yang dinilai menghina Presiden Jokowi. Namun, hal itu tidak disampaikan atas kegaduhan yang disebabkannya.
Akademisi tersebut menuturkan bahwa permintaan maaf itu disampaikan kepada masyarakat dari berbagai daerah yang menjadi berselisih karena apa yang disampaiaknnya. Meski begitu, dia memahami kemarahan tersebut.
"Saya minta maaf karena saya menyebabkan kalian berselisih, nanti diterangkan apakah perselisihan itu saya yang picu? Bukankah ada forum untuk menyelesaikan perselisihan? Kenapa mesti pakai kekerasan?" tutur Rocky Gerung saat konferensi pers pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca Juga: Menteri PANRB Reformulasi PPPK 2022, Kementerian Agama Rasakan Dampaknya
"Akan tetapi saya menangkap itu, bahwa kemarahan itu harus diucapkan pertama kali, dan itu yang membuat saya tetap akan mengatakan bahwa saya akan terus mengambil risiko untuk menjadi pendidik demokrasi itu dengan segala macam akibat," katanya menambahkan.
Rocky Gerung menekankan bahwa permintaan maaf itu disampaikannya, karena peristiwa pelaporannya ke Polisi atas ucapan terhadap Jokowi membuat perselisihan di antara masyarakat semakin menjadi. Hal itu dinilai berbahaya, apalagi di tahun-tahun politik.
"Kenapa? Karena di belakang kasus ini, berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya," ujarnya.
Bukan untuk PDIP dan Relawan Jokowi
Oleh karena itu, Rocky Gerung menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Papua, Dayak, NTT, dan lainnya yang merasa marah atas apa yang disampaikannya. Apalagi, sampai terjadi perselisihan dengan kubu yang mendukungnya.
Baca Juga: Kantor Basarnas Digeledah Puspom TNI dan KPK, Buntut Kasus Suap Kabasarnas