kievskiy.org

DPRD Bengkulu Minta Penjarakan Orangtua Murid yang Katapel Guru hingga Hampir Buta

Ilustrasi. Orangtua murid  di Bengkulu  katapel guru karena tak terima anaknya ditegur.
Ilustrasi. Orangtua murid di Bengkulu katapel guru karena tak terima anaknya ditegur. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PIKIRAN RAKYAT - DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Bengkulu meminta supaya wali murid yang menembakkan katapel ke guru olahraga di Kabupaten Rejang Lebong dihukum. Guru tersebut mengalami luka berat di matanya setelah dikatapel oleh wali murid itu. Bahkan, sang guru terancam buta.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, menekankan perlunya hukuman untuk wali murid itu agar jera.

"Terkait dengan wali murid yang ketapel guru, sangat kami sesalkan kenapa harus terjadi. Sebab, seharusnya orangtua mendukung proses mengajar yang ada di Bengkulu," kata Edwar Samsi, Jumat, 4 Agustus 2023 dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Menurutnya, salah satu hukuman yang tepat bagi guru tersebut adalah penjara. "Penjara salah satu hukuman yang tepat untuk memberikan efek jera, sehingga tidak terjadi lagi di sekolah yang ada di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu. Permasalahan tersebut harus diselesaikan oleh aparat hukum agar wali murid tidak bisa seenaknya," ujar Edwar Samsi.

Baca Juga: Moeldoko Dukung Polisi Proses Hukum Rocky Gerung: Ini Sudah Masuk Penyerangan!

Guru tersebut dikatapel karena menegur murid yang melanggar aturan sekolah. Namun, orangtua dari siswa yang ditegur itu tidak terima dan marah hingga menembakkan katapel ke guru tersebut.

"Kemudian terkait teguran yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan hal yang benar karena anak pelaku merokok dan melanggar tata tertib sekolah," ucap Edwar Samsi.

Kronologi

Guru olahraga di SMA Negeri 7 Rejang Lebong, Zuharman, menegur muridnya yang berinisial PDM karena merokok.

Ketika ditegur, PDM tidak terima kemudian pulang dan mengadu kepada orangtuanya. Orangtua siswa berusia 16 tahun itu pun datang ke SMAN 7 Rejang Lebong.

Orangtua PDM berujar kepada satpam bahwa anaknya dipukul oleh Zuharman. Petugas keamanan berupaya menahan orangtua yang emosi itu, tetapi pelaku mengancam dengan mengeluarkan pisau dan katapel lalu masuk ke sekolah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat