PIKIRAN RAKYAT – Mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Ri'fat Alfatih (20) menjadi korban kecelakaan akibat jeratan kabel serat optik. Kecelakaan tersebut terjadi di Jakarta pada 5 Januari 2023, lalu.
Akibat kecelakaan itu, Sultan mengalami pendarahan di tenggorokan. Selain itu, paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.
Ia harus menggunakan bantuan selang untuk makan dan minum. Ia juga hanya makan makanan cair dan minum susu sehingga membuat berat badannya menurun drastis. Kini, Sultan pun diketahui kesulitan berbicara.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta PT Bali Tower untuk melakukan pendekatan manusiawi dan kekeluargaan kepada korban dan keluarganya.
Baca Juga: Sirkuit 'Sirkus' di Uji SIM Bakal Dihapus, Kakorlantas: Cukup Menyulitkan
"PT Bali Tower, menurut saya memang perlu melakukan pendekatan yang lebih manusiawi, kekeluargaan, tidak terlalu bicara formalitas uang, formalitas hukum, keadilan, dan sebagainya, itu nanti," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Menurut Mahfud MD, keluarga Sultan ingin pihak PT Bali Tower berbicara baik-baik soal insiden yang menimpa Sultan tersebut. Bukan justru menyalahkan.
"Selesaikan baik-baik, tidak lalu menyalahkan, kok baru lapor misalnya ke polisi. Selama ini kan dirawat sehingga enggak sempat lapor dan seterusnya, tapi bahwa fakta itu ada," ujarnya.
Baca Juga: Puan Maharani: Kami Berharap Hubungan Pak Jokowi dengan PDIP Selalu Berjalan Baik
Mahfud MD menilai bahwa mediasi adalah jalan terbaik yang bisa ditempuh oleh kedua belah pihak.