PIKIRAN RAKYAT – Altafasalya Ardnika Basya (AAB) mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap MNZ, adik tingkatnya sendiri. Pelaku melakukan penuskan secara brutal terhadap pelaku karena motif ekonomi.
AAB disebut mengalami kerugian besar-besaran setelah merugi usai bermain kripto dan terlilit utang pinjaman online (pinjol). Pelaku ingin menguasai sejumlah harta milik mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia itu demi melunasi utangnya.
Untuk membunuh MNZ, AAB mengaku sudah merencanakannya dan sudah mencari cara membunuh orang lewat YouTube. Mahasiswa UI tersebut akhirnya memilih membunuh korban dengan pisau dan melakukan 10 kali penusukan.
Atas adanya insiden tersebut, pihak keluarga korban ingin pelaku mendapat hukuman yang setimpal usai menghilangkan nyawa MNZ. Keluarga korban saat ini sangat terpukul dengan insiden penusukan brutal tersebut.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Inggris 2023: Marco Bezzecchi Pole Position di Kondisi Hujan
Untungnya pelaku langsung ditangkap setelah 3 jam mayat korban ditemukan di indekos kawasan Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat pada Jumat, 4 Agustus 2023. Padahal pelaku sudah membunuh korban sejak 31 Juli 2023.
Saat menghadiri konferensi pers bersama Polres Metro Depok, AAB mengaku sangat menyesal usai membunuh MNZ. Bahkan dia sempat berpikiran untuk bunuh diri setelah menghabisi nyawa adik tingkatnya itu.
Setelah mengenakan pakaian oranye khas tahanan, AAB menyampaikan permohonan maafnya. AAB meminya maaf pada orangtua dan keluarga korban, serta pihak-pihak yang dirugikan dalam insiden tersebut, terutama institusi kampusnya.
“Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban, kerabat-kerabat korban, teman-teman, pihak yang dirugikan, dan semua orang yang sudah saya kecewakan. Saya akan menjalankan hukuman dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif,” ujar AAB dalam konferensi pers pada Sabtu, 5 Agustus 2023.