kievskiy.org

Sopir Ojol Pemerkosa Bule di Bali Masuk Daftar Hitam, Grab Indonesia Dampingi Korban Tuntaskan Kasus

Ilustrasi pemerkosaan.
Ilustrasi pemerkosaan. /Pixabay/geralt Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Grab Indonesia memberikan tanggapan resmi usai salah satu mitra pengemudi ojek online (ojol) memperkosa seorang warga negara asing (WNA) asal Brazil, di Bali. Pihak perusahaan mengatakan bakal bertanggung jawab penuh ikut rembuk dalam proses hukum tersangka berinisial WD tersebut.

Sebelumnya, polisi berhasil menangkap WD pada Rabu, 9 Agustus 2023, di Pasuruan, Jawa Timur, setelah mengerahkan sejumlah personel untuk mengejar pelaku. Grab Indonesia mengaku sangat mengapresiasi polisi yang cepat tanggap.

"Grab Indonesia mengapresiasi sebesar-besarnya respon cepat dari pihak Kepolisian, khususnya Kepolisian Resor Kota Denpasar dan Kepolisian Daerah Bali, dalam menindaklanjuti kasus ini hingga berhasil menangkap tersangka," ucap rilis Grab Indonesia, yang dibagikan kepada Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Dari keterangan press rilis serupa, Grab Indonesia juga akan memastikan pelaku di-blacklist dari perusahaan, sebagain bentuk penindakan tegas bagi yang bersangkutan.

Baca Juga: Korban Body Check Miss Universe Indonesia Kena Bully, Komnas Perempuan: Jangan Buat Kritik Alat Pembungkam

"Grab akan mengambil tindakan tegas berdasarkan hasil pembuktian dari penyelidikan resmi pihak berwajib, yang dapat meliputi pemutusan kemitraan hingga memasukkan Mitra Pengemudi terkait ke dalam daftar hitam (blacklist)," ucap rilis.

Sejak kasu mengemuka pada 6 Agustus 2023, personil khusus dari kantor Grab Bali telah dikerahkan perusahaan untuk mendampingi korban menyelesaikan berbagai prosedur penyelidikan.

Proses itu di antaranya, memberikan keterangan pada pihak kepolisian, menyelesaikan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), melakukan pemeriksaan medis, memberikan barang bukti pada penyidik, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), hingga mengirimkan informasi pada Kedutaan Besar Brazil di Jakarta berdasarkan persetujuan dari korban.

"Grab sedang mempelajari kasus ini untuk mengevaluasi mekanisme pencegahan ketat yang sudah berjalan, mengidentifikasi jika ada celah baru yang dapat ditutup, dan akan menambahkan apapun prosedur yang dibutuhkan guna meminimalisir kejadian serupa. Peningkatan kemampuan ini adalah proses yang berjalan konstan dan tak henti dikembangkan, karena keamanan dan keselamatan adalah prioritas tertinggi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat