kievskiy.org

Pj Gubernur Jakarta: WFH Bukan Solusi Memecahkan Polusi Udara, tapi Mengurai Kemacetan

Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta pada Senin, 29 Juli 2023.
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta pada Senin, 29 Juli 2023. /Antara/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) yang akan diterapkan di Jakarta bukanlah solusi mengurangi polusi udara tetapi lebih kepada mengurai kemacetan di ibu kota.

Heru Budi menyampaikan hal tersebut saat diminta tanggapannya terkait pernyataan pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah yang menilai bahwa polusi udara Jakarta tidak dapat diselesaikan begitu saja melalui kebijakan WFH.

Dalam beberapa pekan terakhir, kualitas udara di Jakarta memprihatinkan. Berdasarkan data situs Indeks Kualitas Udara (IQAir) pada Selasa, 15 Agustus 2023, Jakarta menempati ranking ke-6 kota dengan polusi udara tertinggi dengan indeks kualitas udara (AQI) menunjukkan angka 153. Artinya kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat.

Baca Juga: Solusi Pemprov Jakarta Kurangi Polusi Udara: PNS WFH dan Mobil Diminta Pakai Pertamax Turbo

"WFH kan bukan solusi memecahkan polusi udara, mengurangi kemacetan," kata Heru Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023.

Heru Budi menyampaikan kebijakan WFH ini juga terkait penyelenggaraan KTT ASEAN di Jakarta yang berlangsung pada 5-7 September mendatang.

Pemprov tengah mematangkan kebijakan WFH ini bagi pegawai Pemda dengan melakukan uji coba yang rencananya dimulai pada 28 Agustus 2023.

Baca Juga: Krisis Polusi Udara di Jakarta, Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi akan Dilarang Melintas di Jabodetabek

"Terkait dengan KTT pemda DKI pegawainya WFH mungkin 50 persen 50 persen, anak sekolah mungkin juga. Begitu juga mungkin yang lainnya diimbau (pihak swasta)," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat