kievskiy.org

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Organisasi Lingkungan Desak Pemerintah Tempuh Langkah Berani

Warga melintas memakai masker untuk melindungi diri dari debu, di Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) sekaligus Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman,Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Warga melintas memakai masker untuk melindungi diri dari debu, di Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) sekaligus Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman,Jakarta, Selasa (8/8/2023). /ANTARA/Reno Esnir

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerapkan sistem transportasi 4 in 1 dan razia uji emisi sebagai solusi atas persoalan polusi udara. Kedua langkah itu diambil menyusul tingginya polusi udara di ibu kota dalam beberapa waktu terakhir.

Jakarta sempat menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) berada di angka 170 pada Minggu, 13 Agustus 2023. Angka tersebut memiliki arti bahwa kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM 2.5, berdasarkan situs IQAir.

Menurut Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota), penerapan uji emisi kendaraan dan sistem 4 in 1 untuk mobil pribadi tidak efektif mengatasi persoalan polusi udara di Jakarta.

Baca Juga: Kronologi Sengketa Lahan di Dago Elos Menurut LBH Bandung, Konflik Panjang Antara Warga dan Keluarga Muller

Juru Kampanye Keadilan Perkotaan Greenpeace Indonesia Charlie Abajaili menilai permasalah polusi udara harus diselesaikan dari sumber masalahnya. Isu kualitas udara kerap terulang. Maka dari itu, solusi jangka panjang dan kebijakan ambisius yang mestinya diambil.

Menurutnya pemerintah harus melakukan inventarisasi emisi secara berkala, memperketat standar pencemaran udara dengan mengikuti ambang batas WHO, serta merancang sistem peringatan dini jika kualitas udara tercemar.

"Dengan begitu, dampak polusi udara dapat ditekan dan warga bisa mendapatkan hak untuk menghirup udara bersih," ujarnya.

Baca Juga: Merdeka dari Korupsi untuk Kejar Cita-cita Menjadi Negeri yang Adil, Makmur, dan Sentosa

Ia turut mengkritik pemberian subsidi kendaraan listrik yang menurutnya merupakan solusi palsu atas solusi polusi udara. Menurut dia, kebijakan memberi subsidi kendaraan listrik tidak tepat lantaran sumber listriknya masih berasal dari energi fosil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat