kievskiy.org

Dekan FK UI Tepis Dugaan Perundungan Peserta Didik Dokter Spesialis, Sebut Wajar untuk Pembiasaan

Ilustrasi dokter dan isu perundungan dalam praktik Pendidikan Profesi Dokter Spesialis atau PPDS.
Ilustrasi dokter dan isu perundungan dalam praktik Pendidikan Profesi Dokter Spesialis atau PPDS. /Pexels/karolina grabowska Pexels/karolina grabowska

PIKIRAN RAKYAT - Kasus perundungan di dunia pendidikan kini datang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). Dekan FK UI, Ari Fahrial Syam akhirnya buka suara menjelaskan sejumlah temuan dalam kasus tersebut.

Dia mengklarifikasi, laporan perundungan berasal dari peserta didik kedokteran di sebuah rumah sakit pemerintah. Hal ini mulanya terungkap berdasarkan laporan terhadap Inspektorat Kementerian Kesehatan RI.

Korban dari kalangan Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dilaporkan mendapat beberapa perlakuan yang merugikan. Di antaranya dikarenakan waktu siaga pelayanan yang melebihi batas wajar, penyalahgunaan iuran, hingga pernyataan menggunakan kata-kata kasar.

"Terkait waktu siaga pelayanan yang melebihi batas wajar, PPDS merupakan proses pendidikan dan latihan yang memerlukan jam jaga yang lebih untuk memperoleh pengalaman yang lebih luas," kata Ari Fahrial Syam di Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Baca Juga: Kompolnas Desak Kasus Pelecehan Tahanan oleh Oknum Polisi Dipercepat, Minta Jeratan Pidana dan Etik

Ari menilai poin pertama laporan sejatinya hal yang lumrah, dan bukan dimaksudkan untuk menyiksa tanpa alasan peserta didik yang bersangkutan. Ia memberi contoh, misal, dokter bedah akan bekerja 24 jam, maka ia wajib menyiagakan ponselnya selama 24 agar selalu siap jika dihubungi rumah sakit. Hal itu bahkan berlaku pada dokter senior seperti dirinya yang sudah berkecimpung di profesi ini selama 33 tahun.

Oleh karenanya, Ari ingin tahu apa indikator penilaian Inspektorat Kemenkes yang mengamini bahwa beban kerja peserta didik yang demikian dianggap melampaui batas wajar.

"Jadi kapanpun saya harus siap untuk datang ke rumah sakit jika ada pasien yang memerlukan tindakan atau pasien yang mengeluhkan sakit dan hal itu tidak pernah dimengerti oleh orang yang tidak pernah bekerja di rumah sakit," katanya.

Selanjutnya, terkait perundungan oleh oknum senior berupa penggunaan kata-kata kasar, Ari mengakui itu benar adanya. Namunm, hal ini kata dia hanya dialami sebagian kecil peserta didik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat