kievskiy.org

Daftar 5 Solusi Atasi Polusi Udara di Jakarta, Bukan dengan Penyemprotan Air

Ilustrasi polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. /Antara/Fauzan

PIKIRAN RAKYAT - Polusi udara menjadi masalah yang mesti dihadapi warga Jakarta. Dalam data yang dilihat Ppada Senin, 28 Agustus 2023 pukul 9.40 WIB indeks kualitas udara (AQI) di wilayah tersebut menyentuh angka 163, atau dengan status kualitas udara tidak sehat.

Berdasarkan data IQAir, polutan PM2.5 atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 mikrometer di Jakarta 73,8 mikrometer per meter kubik. Konsentrasi PM2.5 itu dilaporkan 14,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Belakangan ini, ada upaya yang dilakukan untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota Indonesia itu, yakni dengan penyemprotan jalan menggunakan air. Namun, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin penyemprotan jalan itu tak efektif untuk mengatasi masalah udara.

Budi Gunadi lantas mengungkapkan alasan di balik pernyataannya tersbeut. "Partikel PM2.5 banyak beredar di udara atas, bukan di bawah. Jadi sebenarnya kalau menyemprot harus di atas, bukan di bawah."

Baca Juga: Panduan Keselamatan Saat Mendaki Gunung Bersama Anak-Anak dan Pemula

Menteri Kesehatan juga menuturkan, kegiatan penyemprotan juga mesti luas. Menurut dia, kalau penyemprotannya sedikit, hanya menggeser-geser saja, malah bisa menyebarkan pindah ke tempat lain.

Epodemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) Pandu Riono menilai, pengendalian polusi dengan penyemprotan air bertekanan tinggi justru memicu pembentukan aerolisasi yang berdampak terhadap kesehatan.

"Karena disemprot air malah memperburuk partikel udara (PM2.5). Kalau disemprot dengan air bertekanan tinggi bisa terjadi aerolisasi, jadi partikular itu menguap dan bisa lebih dahsyat efeknya kalau dihirup masyarakat," kata dia belum lama ini, seperti dilaporkan Antara.

Penanganan tepat

Pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebut, pengendalian polusi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya membutuhkan penanganan konkret, baik di sektor hulu maupun hilir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat