kievskiy.org

Demokrat Mengingat Kembali Masa-masa Anies Baswedan Tak Punya Teman Koalisi, Dekati AHY untuk Jemput Takdir

Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. /ANTARA/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT – Partai Demokrat yang merasa dikhianati Nasdem dan Anies Baswedan mengingat kembali masa-masa awal terjalinnya hubungan kedua partai. Saat itu, NasDem yang baru mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden (bacapres) tidak punya ‘teman’.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut NasDem mulai menjalin komunikasi dengan mengajak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membentuk koalisi. Bahkan, Anies sempat menawarkan posisi bakal calon wakil presiden (bacawapres) kepada Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

“Kata Mas Anies ‘Mari kita menjemput takdir sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden. Saya membawa NasDem dan Mas AHY membawa Demokrat”

"NasDem dan Mas Anies ini tidak punya teman koalisi. Waktu itu seingat kami di penghujung Januari, Mas Anies dan Mas AHY bertemu disaksikan 4 orang, di antaranya yang saat ini ada di tim 8. (Mereka) bersepakat untuk bersama,” ucapnya dalam keterangan pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: NasDem Bakal Laporkan Petinggi Demokrat ke Polisi, Refly Harun: Belum Memerintah Saja Begini, Gimana Nanti?

Setelah bersepakat membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem dan PKS, Demokrat mulai menanti keputusan Anies. Berbulan-bulan sekubu, pengumuman nama pendampingnya terus ditunda-tunda. Demokrat pun sempat merasakan kejanggalan tersebut.

“Mas Anies itu (punya) lebih dari lima kesempatan (untuk mengumumkan bacawapres) berulang kali. Di bulan Januari, ketika sekian lama sejak dideklarasikan oleh teman-teman NasDem”

“Sudah ada tim 8 segala, ada kesempatan, ada diskusi, termasuk rencana-rencana deklarasi yang terus ditunda, ditunda, dan ditunda. Ternyata dalam konteks ditunda ini, rupanya ada niatan untuk berkhianat di belakang,” ujar Herzaky.

Pada akhirnya, keputusan yang diterima Demokrat tak sesuai dengan janji Anies. Dengan diumumkannya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pendamping Anies, Demokrat menilai KPP bubar begitu saja dan NasDem membentuk koalisi baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat