kievskiy.org

Teten Masduki Soroti Tren Live Shopping yang Ancam Pedagang Pasar, Aplikasi Digital untuk UMKM Masih Terbatas

Ilustrasi live streaming di TikTok.
Ilustrasi live streaming di TikTok. /Pexels/Ivan Samkov

PIKIRAN RAKYAT – Kemudahan dalam berkomunikasi secara online yang disaksikan banyak orang, menjadi peluang bagi pembuat konten untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Kemudahan ini juga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk mempromosikan produknya secara online lewat tayangan live shopping.

Sejumlah platform semakin populer usai meluncurkan fitur live shopping yang kini digemari kalangan pedagang. Terlebih, platform-platform ini kerap memberi diskon lewat fitur tersebut.

Namun, tren ini mulai memicu kekhawatiran sejumlah pihak, lantaran keberadaan pasar atau pusat perbelanjaan tradisional mulai terancam.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki juga menyoroti fenomena live shopping. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena Indonesia belum memiliki strategi nasional transformasi digital, sehingga produk luar bisa dengan mudah menggeser produk lokal.

Baca Juga: PBNU Tak Persoalkan Lagu Yaa Lal Wathan Dinyanyikan dalam Pertemuan Anies Baswedan-Cak Imin dengan PKS

"Para menteri enggak ada acuan, padahal transformasi digital melibatkan banyak aspek. Di Indonesia transformasi digital hanya berkembang di sektor perdagangan (e-commerce) di sektor hilir bukan di sektor produksi," ujar Teten dalam keterangan tertulisnya.

"Produksi nasional kalah dengan produk dari luar yg lebih murah, karena produksinya lebih efisien dan berkualitas," katanya melanjutkan.

Teten juga mengaku, lambannya pemerintah dalam mengatur platform digital e-commerce dan social commerce, membuat Indonesia dengan mudaah didikte platform global.

"UMKM produsen kita enggak punya kemampuan teknologi digital. Aplikasi-aplikasi digital untuk membantu supply chain UMKM masih sedikit," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat