/photo/2023/09/25/3390361251.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah adanya pertemuan petinggi Partai setelah putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal itu dikatakan dalam pertanyaan yang berkaitan dengan video viral si 'Mawar Bandel' di media sosial yang menyiratkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri marah setelah Kaesang bergabung ke PSI.
Mawar adalah nama yang dipakai sosok diduga Kaesang dalam video yang diunggah PSI. Nama Tim Mawar juga mengingatkan pada tim dari Grup 4 Kopassus yang pada masa Orba bertugas menculik sejumlah aktivis. Kala itu, operasi Tim Mawar berimbas pada pemberhentian Prabowo Subianto dari TNI.
Dalam video itu disebutkan ada pertemuan pada 21 September 2023. Ada sosok yang disebut sebagai Ayang Bebeb memanggil beberapa orang ke Teuku Umar, termasuk bacapres Ganjar Pranowo. Sosok itu disebut-sebut mirip dengan Megawati.
Baca Juga: Menteri Bahlil Soal Pulau Rempang: Bukan Penggusuran atau Relokasi, tapi Pergeseran
"Pertemuan itu tidak ada. Mungkin yang dimaksudkan Tim Mawar," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin 25 September 2023.
Hasto tak menjelaskan lebih lanjut mengenai Tim Mawar yang dimaksud siapa. Hasto menilai isu tersebut hanya akan memicu spekulasi. Sementara, Hasto menegaskan PDIP tidak terpengaruh dengan gabungnya Kaesang ke PSI.
"Jadi PDI Perjuangan terus bergerak yang namanya politik itu bergerak ke bawah tentu saja setiap warga negara dijamin konstitusinya untuk berserikat dan berkumpul," ujar Hasto.
Mengenai masuknya Kaesang ke PSI, Hasto juga menjawab hal itu tidak berpengaruh pada Partai. Hasto menegaskan PDIP memiliki anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) yang menjadi landasan partai bergerak.