PIKIRAN RAKYAT – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terseret dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung memerintahkan bawahannya untuk cermat dan berhati-hati saat melakukan penanganan terhadap kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo. Apalagi kasus dugaan korupsi tersebut, melibatkan tokoh dan lembaga yang dikenal publik.
“Tentunya kami berpesan pada anggota karena ini menyangkut laporan yang dilaporkan oleh orang yang dikenal publik dan juga menyangkut lembaha yang juga dikenal publik, penangannya harus cermat,harus hati-hati,” ujar Listyo Sigit.
Mabes Polri juga akan mengasistensi penanganan kasus yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Harapannya, penanganan menjadi lebih cermat.
Baca Juga: DPR Berencana Bentuk Forum Khusus untuk Bahas Masalah Investasi di Pulau Rempang
“Oleh karena itu saya minta tim dari Mabes untuk turun mengasistensi, sehingga di dalam proses penanganannya menjadi cermat, karena tidak ingin Polri tidak professional,” ujar Kapolri.
Listyo Sigit juga mempersilakan lembaga-lembaga lain untuk mengawasi langkah Polri dalam menangani kasus. Namun, Listyo Sigit berjanji pihaknya akan professional dalam menangani kasus.
“Apakah ini bisa diproses lanjut atau sebaliknya harus dihentikan, dan tentunya ini menjadi hak dari pelapor hak dari terlapor untuk kemudian kita uji, jadi saya kira Polri transparan dalam hal ini,” katanya menambahkan, dikutip dari PMJ News, 8 Oktober 2023.
Novel Baswedan sindir Ketua KPK
Dalam penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementan, mantan penyidik KPK khawatir jika Ketua KPK Firli Bahuri bakal melakukan berbagai macam cara untuk merintangi penyidikan. Apalagi beredar isu bahwa Firli Bahuri memeras Syahrul Yasin Limpo saat bermain badminton.