kievskiy.org

Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul di Kalangan Gen Z, Pengamat Menilai Ada Faktor Jokowi hingga Media Sosial

Bacapres Ganjar Pranowo.
Bacapres Ganjar Pranowo. /ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, membeberkan beberapa alasan elektabilitas Ganjar Pranowo yang tinggi di kalangan Gen Z atau generasi muda yang masuk dalam rentang usia 17-25 tahun. Beberapa alasan itu mencakup faktor media sosial hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saidiman menilai, aktifnya bakal calon presiden Ganjar Pranowo di media sosial menjadi salah satu sebab keterpilihannya cukup besar di kalangan Gen Z saat ini.

Menurutnya, di beragam platform medsos, Ganjar rutin mengunggah aktivitas sehari-hari yang terkadang tidak ada kaitannya dengan dunia politik. Hal itu cenderung disukai Gen Z.

"Semisal lari-lari pagi. Bagi sejumlah orang, itu biasa saja. Tetapi, dilihat oleh generasi milenial, dia bisa berkomunikasi dengan siapa pun dan dijawab secara spontan. Itu juga penting. Membangun kualitas personal dari capres-capres, yang selain dia (Ganjar), terlihat fit, misalnya," ucapnya kepada wartawan di Jakarta.

Baca Juga: Pengamat: Penantian Prabowo Subianto agar Gibran Rakabuming Jadi Pasangan Duet Pilpres 2024 Makin Kuat

Saidiman mengatakan hal tersebut saat merespon survei periodik Litbang Kompas tentang tingkat elektabilitas para bacapres di kalangan Gen Z atau mereka yang masuk dalam rentang usia 17-25 tahun. Survei ini dirilis pada awal Oktober 2023.

Survei tersebut mengungkapkan tingkat keterpilihan Ganjar di kalangan Gen Z mencapai 31 persen. Pada posisi kedua, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempel ketat dengan tingkat elektabilitas sebesar 28,2 persen. Kemudian, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan hanya memperoleh 8,2 persen suara responden.

Namun, survei itu juga mendapati masih banyak pemilih dari kalangan Gen Z yang tidak menjawab atau merahasiakan capres pilihannya di Pilpres 2024. Persentase untuk kategori tersebut sebesar 22,7 persen.

Meski begitu, Saidiman menilai, membangun kedekatan dengan Gen Z tak cukup hanya dengan unggahan medsos saja. Ganjar juga perlu menyusun program-program yang berpihak kepada kaum muda, misalnya yang terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan sebagainya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat