kievskiy.org

Dianggap Bela Jessica Wongso, dr Djaja: Seorang Dokter Tidak Punya Kewajiban untuk Bela Siapa pun

Dokter Ahli Forensik, dr Djaja Surya Atmadja.
Dokter Ahli Forensik, dr Djaja Surya Atmadja. /Tangkapan layar YouTube/Feni Rose Official

PIKIRAN RAKYAT - Ahli forensik dr. Djaja Surya Atmadja menjadi saksi ahli dari pihak terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin pada 2016 karena sianida. Ia mengakui kala itu kerap mendapat perundungan karena menjadi saksi dari pihak terdakwa.

Kendati dihujat, dr. Djaja begitu yakin dengan pernyataannya karena ia berbicara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Pasalnya, ia merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang mengajar tentang sianida.

“Saya ngajar itu, jadi saya hapal luar kepala soal itu sehingga pada waktu kasus itu saya ngomong apa yang musti saya ngomong karena seorang dokter tuh tidak punya kewajiban untuk bela siapa pun. Jadi hanya ngomong apa yang dianggap benar,” ucapnya.

Di pengadilan, ia berbicara mengenai sianida berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya sebagai dosen. Ia tak peduli orang lain setuju atau tidak dengan pernyataannya.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Kini Dirawat di Singapura, Bongkar Alasan Pindah ke Negara Tetangga

dr. Djaja menjelaskan, ia selalu mengingat pesan gurunya untuk berbicara hal yang benar. Ia menegaskan bahwa dirinya tak mungkin berbohong di persidangan mengingat sebelum menjadi dokter disumpah terlebih dahulu.

“Kalau sampai dipanggil ke pengadilan, disumpah dengan kitab suci. Kalau dia muslim ditaruh Al-Qur'an di atas (kepala), kalau yang Kristen ditaruh tangannya di atas Alkitab, kira-kira masa kita berani bohong untuk hal itu,” ujarnya.

Dia memaparkan, seorang dokter tidak membela siapa pun jika bersaksi di pengadilan. Dokter hanya berbicara sesuai bidangnya tanpa berbicara siapa yang salah dan benar.

Warna wajah jenazah Mirna menjadi perdebatan

Dr. Djaja berani menjadi saksi ahli karena kasus tersebut sesuai dengan keahliannya. Warna wajah jenazah Mirna menjadi perdebatan, ada yang mengatakan biru ada yang mengatakan merah. Menurut dr. Djaja, jika penyebab tewasnya karena sianida maka wajah berwarna merah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat