kievskiy.org

Aktivis: Kami Harap Pemimpin yang Terpilih Bisa Menyuarakan Suara Perempuan di Jawa Barat

 Pengusaha Ben Ben Wirawan, Aktivis Perempuan Sri Mulyati, dan Pengamat Politik Prof. Karim Suryadi bicara soal politik dan Jawa Barat.
Pengusaha Ben Ben Wirawan, Aktivis Perempuan Sri Mulyati, dan Pengamat Politik Prof. Karim Suryadi bicara soal politik dan Jawa Barat. /YouTube.com/Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Prof. Karim Suryadi mengatakan bahwa Jawa Barat akan menjadi penyumbang suara terbesar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, ada satu misteri jika membicarakan soal politik dan Jawa Barat. 

“Bicara politik Jawa Barat, ada satu misteri ya, atau mungkin dibilang anomali, karena saya sering ditanya dan saya sering bertanya-tanya, apa itu soal keterwakilan? Pertama-tama itu,” katanya, dikutip dari YouTube Pikiran Rakyat pada Rabu, 11 Oktober 2023. 

“Kenapa? Karena kalau dilihat dari demografi, Jawa Barat kan penduduk terbesar kedua, tapi jangan lupa, Jawa Barat itu penyumbang suara terbesar dalam Pemilu 2019, yang saya ingat, dalam Pemilu 2024 juga,” ujarnya melanjutkan. 

Menurutnya, Jawa Barat merupakan provinsi yang menghiasi Indonesia dengan ekonomi kreatifnya sekaligus kreatifitas anak mudanya. Dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki Jawa Barat, maka provinsi tersebut pun seharusnya menjadi rebutan bagi koalisi mana pun. 

Baca Juga: Cak Imin Yakinkan Para Kiai: Kalau Mau Jujur Anies Baswedan Itu Liberal, Bukan Radikal

“Itu lah sebuah anomali atau misteri Jawa Barat dengan keunggulan seperti itu, tapi dengan tingkat keterwakilan yang sangat minim, dan itu tidak masuk akal secara teori. Sebab secara teori, mestinya Jawa Barat menjadi rebutan, koalisi mana pun,” ucapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, ada sejumlah pihak yang juga ikut berbicara soal politik, salah satunya Aktivis Perempuan, Sri Mulyati. Ia pun menyinggung soal keterwakilan suara perempuan di tingkat eksekutif. 

“Kalau berbicara misalnya konteks keterwakilan suara perempuan dalam eksekutif, taru lah sekarang presiden, saya kira tidak banyak kemudian orang-orang yang mewacanakan bahwa salah satu visi yang harus didengar itu adalah visi perempuan. Bagaimana kemudian mereka punya program-program yang secara spesifik itu menjawab situasi dan kebutuhan perempuan di Jawa Barat, khususnya,” tuturnya. 

Ia menyebut program-program dari Jawa Barat pun bisa diadopsi ke tingkat pusat. Namun sayang, suara-suara dari Jawa Barat menurutnya tidak terlalu terdengar. 

Baca Juga: PP Muhammadiyah Desak PBB Ambil Langkah Politik dan Diplomatik Hentikan Perang Israel-Palestina

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat