kievskiy.org

Diinisiasi Dosen UIN Bandung, Karya Tulis lmiah Al-Qur’an Lokomotif Baru Gerakan Dakwah Indonesia

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu cabang yang diperlombakan dalam event Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi Jawa Barat, sejak tahun 2003, adalah Musabaqah Menulis Kandungan Al-Qur’an, yang mulai tahun 2020 ini berganti nama menjadi cabang Karya Tulis lmiah Al-Qur’an (KTIQ).

Cabang ini resmi menjadi naik ke level nasional saat MTQ di gelar di Provinsi Bengkulu, tahun 2010 lalu. Cabang ini meniscayakan gabungan dua keunggulan sekaligus: Keterampilan teknis menulis serta kecerdasan akademis.

Karenanya, kualitas, kapasitas, serta wawasan para kontestan cabang ini benar-benar diuji.

Baca Juga: Pernah Tertangkap Tahun 2016 lalu, Inilah Jenis Narkoba yang Digunakan Penyanyi Reza Artamevia

Dari cabang ini diharapkan lahir generasi baru penulis muda Islam yang kelak karya-karyanya akan menjadi obor penerang perjalanan panjang umat manusia.

Agus Ahmad Safei, Ketua Majelis Hakim cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, MTQ ke-36 Tingkat Jawa Barat menuturkan, dalam perjalannya, cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an ini dipandang telah memberi warna dan angin baru bagi sejarah per-MTQ-an di Indonesia.

Hadirnya cabang ini dapat dilihat sebagai salah satu bentuk revitalisasi MTQ yang selama ini lebih banyak memperlombakan cabang-cabang yang menggambarkan kebudayaan lisan.

Baca Juga: Miiki 78 Titik Pemberhentian, Angkot Toyota Hiace dari Transjakarta akan Diujicoba selama 6 Bulan

Dan, cabang KTIQ hadir untuk memberikan sentuhan baru tentang pentingnya membangkitkan kembali tradisi menulis yang selama berabad-abad telah ditinggalkan oleh peradaban Islam. 

”Inisiator cabang ini adalah Profesor Asep Saeful Muhtadi, dengan co-inisiator Agus Ahmad Safei, dua orang dosen di Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Cabang ini mulai diperlombakan di tingkat Jawa Barat sejak tahun 2003, ketika MTQ dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya. Lima tahun kemudian, 2008, cabang ini naik menjadi cabang yang mulai dieksibisikan di tingkat Nasional. Dan sejak tahun 2010, ketika MTQ Nasional diselenggarakan di Provinsi Bengkulu, cabang ini telah menjadi cabang resmi melengkapai cabang-cabang yang lain.  Kelahiran cabang menulis kandungan Al-Qur’an menandai babak baru dalam dunia per-MTQ-an secara keseluruhan. Cabang ini diharapkan akan memberikan aksentuasi intelektual kepada peristiwa sebesar dan sepenting MTQ. Sehingga, dengan masuknya cabang ini, MTQ akan terasa memiliki bobot keilmuan yang semakin besar,” tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 6 September 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat